52 (Our Sweet Night)

1.1K 82 10
                                    

Lagi suka lagu itu ⇧
Silahkan dengarkan sambil baca yaaa...
Berharap bisa bikin Mood baca kalian meningkat 😉

Happy Reading My Lovely Readers

"Ferran, jadi siapa yang akan menjemput ku.?"

"Apa jadwal mu padat hari ini.?"

"Emm, sedikit padat."

"Nanti aku akan memerintahkan beberapa anak buah ku untuk menjemput mu, jadi--"

"Tidak, aku tidak mau." Olivia kini sudah menatap Ferran yang tengah mengendarai mobil mewah nya, Ferran melirik Olivia sesaat "kenapa.?"

"Anak buah mu menyeramkan, aku takut berada diantara mereka." cicit Olivia dengan suara kecil, Ferran tersenyum mengulurkan tangannya untuk mengelus kepala Olivia dengan sayang, "maaf, tapi memang seperti itu tampang mereka."

"Tapi aku tidak nyaman bersama mereka." Olivia merengut,

"Emm, baiklah begini saja. Kau boleh pilih ingin dengan siapa kau pulang, sebentar ya." Ferran menghentikan mobilnya di pinggir jalan lalu menyentuh sesuatu di Dashboard hingga muncul sebuah layar transparan di hadapan mereka, Olivia cukup tercengang melihat nya benar-benar teknologi yang canggih.
Ferran mengklik sesuatu di layar sana dengan gerakan cepat seperti sudah terbiasa lalu muncullah foto seseorang yang Olivia yakini adalah anak buah Ferran.

"Disini terdapat semua foto-foto dan informasi lengkap tentang masing-masing anak buah ku, kau bisa lihat dan pilih sendiri." ujar Ferran seraya mempersilahkan Olivia untuk memilih, Olivia menatap layar transparan dengan heran, bagaimana bisa layar ini muncul hanya dengan satu sentuhan Ferran.?

"Tidak, aku tidak ingin yang ini." tolak Olivia, Ferran menggeser foto tersebut dan muncullah foto lainnya sampai delapan orang yang Olivia tolak, Olivia benar-benar tidak merasa cocok dengan semua anak buah yang Ferran tampilkan.

"Aku ingin Dave saja, Ferran."

Ferran menghilangkan kembali layar transparan tersebut lalu kembali menyalakan mesin mobil dan kembali menjalankan mobil nya dengan kecepatan standar, Ferran melirik Olivia sekilas "Dave baru akan datang ke Oxford besok siang, sayang."

"Huft, terus bagaimana.?"

"Untuk hari ini saja, sayang. Besok-besok Dave yang akan menjemput mu, bagaimana.?" tanya Ferran, Olivia diam tidak menjawab, Ferran mengulurkan tangannya untuk menyentuh tangan Olivia dan membawanya di hadapan wajah lalu mencium punggung tangan Olivia, "hanya hari ini saja." ucap Ferran lagi mencoba untuk membujuk.

"Baiklah." jawab Olivia pada akhirnya setelah beberapa menit terdiam, Ferran menghentikan mobilnya karena mereka sudah sampai di Oxford university.
Olivia siap keluar dari dalam mobil tapi Ferran segera menahan tangan Olivia

"Hey, kau marah.?" tanya Ferran, Olivia menggelengkan kepalanya tanpa menatap Ferran, Ferran menghembuskan nafas nya pelan tapi tetap dengan senyuman.

"Tidak, aku hanya mencoba untuk mengerti. Emm--maaf, mungkin aku terlalu terbiasa bersama mu sampai aku terkesan manja."

"Hey, bukan masalah, justru aku senang. Kau isteri ku, sayang. Bukanlah suatu masalah, justru aku senang." Ferran mengelus pipi Olivia,

"Ferran aku selalu merepotkan mu, bukan.? Kenapa kau tidak pernah marah.? Jika aku keterlaluan tolong tegur aku, aku tidak pernah merasakan sangat diinginkan seperti kau menginginkan aku, itu membuat ku selalu melakukan apapun yang aku suka karena aku merasa kau tidak akan marah, tapi aku tau manusia memiliki batas kesabaran jadi jika stok kesabaran mu mulai menipis tolong beritahu aku ya.?" ujar Olivia panjang lebar dengan cepat dan ekspresi yang bagi Ferran sangatlah lugu dan polos.

OGL| SUDAH DITERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang