"Kebahagiaanmu yang utama untukku.
kesedihanmu, biarlah menjadi mimpi burukku."••Ferran Rovano••
••••••••••••••••♡••••••••••••••••
Sangat disarankan membaca sambil mendengarkan lagu di atas itu ya.
.
.
.
.
.
.
Jangan karena kisah ini udah TAMAT kalian jadi pembaca gelap, tetap harus MENGAPRESIASI setiap karya yang orang buat dengan cara memberi dukungan suara (VOTE) atau komentar (jika perlu) thanks ❤ happy reading mylovely readers
.
.
.Olivia keluar dari toko sepatu dengan Ferran yang mengikutinya, juga dua anak buah Ferran yang membawa beberapa kantung berisi sepatu-sepatu Olivia. Olivia kesal dengan sikap Ferran yang berlebihan, juga angkuh, bagaimana tidak kesal jika Ferran melanggar janjinya sendiri!
Ia bilang Olivia boleh memilih sepatu manapun yang ia inginkan tapi sesampainya di dalam justru Ferran sendiri yang memilih begitu banyak sepatu untuk Olivia."Kau salah jalan. Ayo ikuti aku." Ferran menarik tangan Olivia namun Olivia mengaduh sakit karena tanpa sengaja Ferran menarik lengan Olivia yang membiru akibat cekalan pegawainya tadi,
"Maaf.. Apa sangat sakit?" jelas terlihat raut kecemasan pada mata Ferran, Ferran membawa Olivia berjalan menuju mobil. Ferran memasuki mobilnya lalu keluar dengan membawa kotak P3K di tangannya. Ia mengangkat Olivia hingga Olivia terduduk diatas kap mobil, Ferran membungkuk di hadapannya. Olivia terkejut, ia akan berdiri namun Ferran mencegahnya, "Tak apa, duduklah. Aku akan mengobati lukamu." ucapan Ferran begitu lembut membuat Olivia diam dan menurut.
Ferran mengobati luka Olivia dengan sangat hati-hati dan sesekali meniupnya saat Olivia mengaduh
"Maaf jika aku terlalu menekan. Tahan, ini akan sedikit sakit." ucap Ferran menenangkan Olivia
Olivia diam memperhatikan Ferran,'Dia memiliki sisi lembut ternyata. Dia aneh tapi baik dan sulit di tebak. Ya tuhan, Kenapa dengan jantungku!!' batin Olivia,
Ferran mengernyit heran melihat Olivia diam memegangi dadanya sembari menatap Ferran,
Ferran berdehem membuat Olivia refleks berdiri dan membelakangi Ferran."A--ayo kita pergi dari sini" ucap Olivia gugup lalu masuk mendahului Ferran kedalam mobil.
Ferran tersenyum tipis, lalu berjalan mengikuti Olivia."Akan kemana lagi kita?" tanya Olivia
Ferran yang sedang mengemudikan mobilnya hanya melirik Olivia sekilas lewat ekot matanya,"Tumben kau membuka suaramu tanpa harus aku paksa?" pertanyaan Ferran itu sukses membuat Olivia bungkam dan kembali menoleh ke arah jendela mobil menatap jalanan di sebelahnya.
.
Ferran dan Olivia sampai di sebuah Restoran kecil, Ferran mengajak Olivia untuk makan siang
"Tidak apa-apa kalau kita makan siang di Cafe sederhana milik teman ku?" ucap Ferran dengan lembut dan tatapannya pun lembut,
Olivia mengangguk, "Tidak masalah." Olivia tersenyum tulus untuk Ferran, mmbuat Ferran pun tersenyum membalasnya.'Semoga ini akan menjadi awal untuk dirinya menerimaku' batin Ferran.
Ferran keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Olivia, kali ini Ferran mengulurkan tangannya dan Olivia tersenyum dan menyambut uluran tangan Ferran.
Mereka memasuki Cafe yang terlihat sepi, Olivia heran karena Cafe ini benar-benar sepi tidak ada pengunjung.
KAMU SEDANG MEMBACA
OGL| SUDAH DITERBITKAN
Teen FictionOLIVIA'S GAMES LIFE #1 in Teenfiction 28.11.2018 - 30.11.2018 #3 in Teenfiction 03.12.2018 - 08.12.2018 ⚠️WARNING 18+⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DETAIL KEKERASAN HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN! . CERITA INI COCOK UNTUK KALIAN YANG SUKA BACA SEK...