8 (Oh no!¹ > He is jerk)

2.7K 157 8
                                    

Sinar matahari yang terang masuk melewati celah jendela kamar seorang gadis yang tampak masih tertidur lelap.
Gadis itu menggeliat dalam tidurnya
Ia masih enggan untuk membuka matanya

Gadis itu berniat untuk kembali tidur tapi tiba-tiba ia merasakan ada sesuatu yang menghalangi cahaya matahari. Ia membuka matanya dan "Aaaaa.."

Pria itu spontan menutup telinganya dengan kedua telapak tangan. Gadis itu perlahan dapat melihat dengan jelas wajah pria tersebut, "Kau!" gadis itu berteriak dan panik. Pria itu mengernyit heran dan menaikkan sebelah alisnya.

"Tidak usah berteriak! Telingaku berdengung karena jeritanmu." Pria itu kesal lalu mendudukkan dirinya dipinggiran tempat tidur seraya mengusap-usap kedua telinganya tapi pandangannya tetap pada wajah Olivia, ya gadis itu adalah Olivia.

Olivia seperti berjaga-jaga, bagaimanpun yang bersamanya ini adalah seorang pria.
Pria yang ternyata adalah Ferran pun menatap tersenyum pada Olivia.
Sedetik kemudian Ferran menyunggingkan senyum licik.
Ferran menggeser posisi duduknya untuk lebih mendekat pada Olivia, lalu Ferran mengelus pundak Olivia

"Ka--kau! Apa yang akan kau lakukan padaku" Olivia menggeser lagi posisi duduknya agar sedikit jauh dari Ferran Olivia benar-benar ketakutan,
Ferran menarik sudut bibirnya lalu kembali memasang wajah datar dan menggeser lagi Olivia pun menggeser lagi posisi duduknya,

"Sudah sana menjauhlah!" Olivia panik ia pun menggeser lagi posisi duduknya tapi sayang karena Olivia sudah berada tepat di ujung tempat tidur

"Aaawh--" Olivia terjungkal jatuh ke lantai dengan posisi kepala hingga punggung menyentuh lantai tapi kakinya masih berada di atas kasur.
Ferran tidak dapat menahan tawanya, ia pun tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya, Olivia yang melihat itu hanya dapat melotot kemudian ia mencoba untuk bangkit tapi sulit karena posisi tubuhnya yang membuat ia sulit untuk berdiri.
Dengan teganya Ferran menarik kaki Olivia hingga Olivia terpekik terkejut. Tubuh Olivia kini sudah berada di atas tempat tidur lagi, olivia masih menutup matanya dengan tangan kecilnya.

"Kau ini tega sekali menarik kakiku begitu saja! kepalaku sakit tahu!" Olivia masih menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Ferran menaikkan sebelah alis, "Kakimu yang aku tarik lalu kenapa kepalamu yang sakit?" Ferran heran dengan ucapan Olivia, Ferran sebenarnya mengerti tapi ia hanya ingin membuat Olivia kesal
Olivia menjauhkan tangan dari wajahnya lalu duduk dengan cepat.

"kau lihat sendiri kepalaku berada di bawah! Kau menarik kakiku ,itu membuat kepalaku terbentur tadi!" Olivia kesal. Tidak sadar ia telah menunjuk wajah Ferran sembari memarahinya
Ferran hanya diam memandang Olivia dengan datar.

"Lagi pula, untuk apa kau disini? Semalam aku ingat bahwa aku hanya sendiri di kamar ini." mata Olivia menyipit, Ferran dengan santainya menaikkan sebelah alisnya, Ferran tersenyum miring dan pandangannya tidak lepas sedetikpun dari wajah Olivia, itu membuat Olivia salah tingkah dan memalingkan wajahnya.

Olivia menghembuskan nafasnya kesal,  "Tuan, pergilah. Aku tidak mengenalmu."
Olivia mendongak dan tatapannya bertemu dengan mata Ferran yang ternyata juga masih menatapnya,
Olivia menjadi merasa gugup, jantungnya kembali berdetak kencang.

'Jantungku, kenapa lagi ini.' batin Olivia.

"Bersiaplah, aku akan membawamu ke tempat." ucap Ferran lalu turun dari kasur dan keluar dari kamar.

Olivia terdiam beberapa saat memikirkan semua yg telah terjadi di rumah ini, "Saat ada celah, aku akan pergi dari sini. maaf Regina, aku tahu kalian semua baik. Tapi ini bukan asalku. Aku tidak tahu mengapa aku bisa berada disini dan aku harus kembali keasalku."

'Tapi di satu sisi ada hal aneh yang aku rasakan saat di dekatnya.' batin Olivia.

Persetanan dengan budi, Olivia janji jika ia sudah bekerja nanti Olivia akan balas budi pada Regina dan Mike, Olivia akan mengganti uang Regina dan Mike yang mungkin telah Olivia pakai selama tinggal disini.

OGL| SUDAH DITERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang