76 (well?)

764 62 25
                                    

Holla, Girls

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Holla, Girls. Do you miss me?
-Ferran Rovano
.
.
.
.
.

Setelah percakapan yang kurang membuat Olivia nyaman tadi malam Olivia jadi tidak bisa fokus pada apapun, Olivia terus memikirkan hal tersebut.

"Oliv, maaf aku harus mengatakan ini tapi sepertinya Ashley begitu membutuhkan sosok seorang Ayah."

"aku fikir Adolf tidak begitu buruk." ucap Dave lagi.

Ucapan Dave seolah terngiang ditelinga Olivia,

"Oliv, Aku siap menjadi Ayah Ashley, aku tidak akan memaksa mu untuk menggantikan Ferran dengan ku, aku hanya ingin Ashley merasakan kehadiran sosok seorang ayah."

Kali ini ucapan Tony yang terngiang ditelinga Olivia,

"Oliv, maukah kau menjadi isteri ku? Tolong terima aku untuk menjadi Ayah dari Ashley."

Kini ucapan Adolf yang terdengar, Olivia merasa bingung dengan semua ini, Olivia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Ferran, ku mohon kembalilah." lirih Olivia.

Suara pintu diketuk dari luar,

Olivia menatap pintu yang masih tertutup itu lalu berkata, "Masuk."

"Ma'am, Tuan Lincoln baru saja menghubungi, ia bertanya berapa nomor ponsel mu." ucap Hillary,

"Apa kau memberikan nya?"

"Tidak, Ma'am."

Olivia terdiam sesaat lalu berkata, "berikan saja."

"Baik, Ma'am."

Hillary kembali keluar.

Olivia kembali termenung, "benar dengan apa yang Dave katakan, Ashley membutuhkan seorang Ayah." lirih Olivia, "tapi, aku dilema." Olivia memijat keningnya pelan, "Adolf dan Tony? Mana yang akan ku pilih?"

Olivia menghembuskan nafasnya berat, "Adolf sangat baik pada ku dan Ashley, dia selalu siap siaga membantu. Benar kata Dave, Adolf dapat diandalkan karena kesiap siagaan nya. Tapi, apa mungkin?" ujar Olivia lagi-lagi Olivia menghembuskan nafasnya berat, "jika aku memilih Tony, sungguh aku tidak enak pada keluarga Rovano lainnya, bagaimana pun Tony pernah menjadi kakak sepupu ku. Jika masalah cinta, aku bisa belajar mencintai nya nanti setelah menikah."

Tiba-tiba dering ponsel terdengar, Olivia beralih menatap ponsel nya dan tertera nomor tidak dikenal, Olivia berfikir mungkin itu pasti Tuan Abraham Lincoln.
Tanpa fikir panjang Olivia menerima panggilan tersebut, "Hallo, Selamat siang."

"Selamat siang, Nyonya Bella."

Benar dia Abraham, "uhmm, ya?"

"Ini aku, Abraham Lincoln."

OGL| SUDAH DITERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang