"Orang yang selalu bahagia tak akan pernah bisa merasakan seperti apa pedihnya kehidupan."
"mereka yang selalu bahagia tak akan sekuat mereka yang pernah merasakan pedihnya kehidupan."
"ini bukan Takdir, ini hanya permainan kehidupan. Jalani saja dan lihatlah apa yang akan di takdirkan kehidupan untuk kita di masa depan Sebagai hadiah dari perjuangan kita saat mengikuti alur permainan itu sendiri."
••Naura Agita Afifah••
.
.
.
.
.
."Duarr..." Suara Mike begitu mengejutkan Olivia yang sedang terdiam menatap pepohonan,
"Mike, kau membuat ku terkejut" Mike malah tertawa dan menaruh segelas Coffee yang ia bawa di pinggiran pagar dan berdiri tepat di samping Olivia,
Saat ini Olivia dan Mike sedang berada di rumah pohon yang ada di belakang Mansion Ferran, lokasi nya tidak begitu jauh hanya membutuhkan waktu 5 menit berjalan dari Mansion untuk sampai di rumah pohon itu, sambil menatap langit yang mendung di pagi hari Olivia hanya diam entah apa yang ada di fikiran gadis 16 tahun itu tapi yang pasti Mike dapat melihat gurat kesedihan disana.
Olivia baru mengetahui bahwa di belakang Mansion Ferran yang megah itu terdapat Rumah pohon yang cukup luas juga ada perkebunan buah dan sayuran, mungkin selama ini berasal darisanalah sayuran dan buah yang Olivia juga semua orang makan.Olivia juga baru mengetahui soal rumah pohon dan perkebunan itu tadi pagi, saat ia tak sengaja melihat Dave yang baru saja pulang Joging di pagi buta saat Olivia hendak ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk semua orang .
Dave malah kembali pergi keluar Olivia pun memanggilnya tapi Dave malah mengajak Olivia ke rumah pohon dan disinilah Olivia. Ia ditinggalkan sendirian lebih tepatnya Olivia ingin sendirian di rumah pohon itu.
Dave pergi karena ada urusan mendadak entah urusan apa itu Olivia tak ingin bertanya.
Olivia hanya diam menatap langit mendung ia begitu merindukan ibu dan Ayahnya,
Tanpa sadar Olivia menghembuskan nafas lelah Mike menoleh ke arah Olivia dan menatapnya."aku tahu kau tak akan mengatakan apapun padaku meski aku sudah menjadi kakak mu, tapi paling tidak aku sudah berusaha bertanya." ujar Mike secara tiba-tiba
"Apa yang kau fikirkan.? Biar ku tebk, apa Keluarga mu.?" Tanya Mike, Olivia tersenyum getir
"bahkan mereka tak menginginkanku berada dalam keluarga Xerxes, apa aku masih layak disebut keluarga Xerxes.? Apa itu tidak terlalu memaksakan.?" Olivia terkekeh mengejek dirinya sendiri.
Tangan kiri Mike menggenggam tangan kanan Olivia yang memegang pinggiran pagar membuat Olivia menegang menatap tangannya yang Mike genggam,"kau memang tak layak menjadi keluarga Xerxes," Mike menjeda ucapannya membuat Olivia mendongak sedikit untuk menatapnya.
Mike pun mengalihkan tatapannya dari gunung dihadapannya menjadi menatap Olivia tepat pada manik mata Olivia,
KAMU SEDANG MEMBACA
OGL| SUDAH DITERBITKAN
Novela JuvenilOLIVIA'S GAMES LIFE #1 in Teenfiction 28.11.2018 - 30.11.2018 #3 in Teenfiction 03.12.2018 - 08.12.2018 ⚠️WARNING 18+⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DETAIL KEKERASAN HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN! . CERITA INI COCOK UNTUK KALIAN YANG SUKA BACA SEK...