45 (Gosh, Our first night)

1.4K 89 25
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

"Sayang." Ferran memasuki kamar yang saat ini sudah menjadi kamarnya dan kamar Olivia untuk sementara selama mereka berada di Paris, Ferran sudah berganti pakaian karena memang acara kedua pernikahan mereka sudah selesai setengah jam lalu dan satu jam lagi akan dimulai acara ketiga pernikahan mereka yaitu acara Konferensi pers dan pesta dansa.

" Ferran memasuki kamar yang saat ini sudah menjadi kamarnya dan kamar Olivia untuk sementara selama mereka berada di Paris, Ferran sudah berganti pakaian karena memang acara kedua pernikahan mereka sudah selesai setengah jam lalu dan satu jam lag...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ferran memakai Suit abu-abu tua dengan garis-garis kecil, kemeja hitam dan dasi merah hati. Suit tersebut sudah Ferran siapkan sejak beberapa tahun yang lalu karena ia yakin suatu saat ia akan berdansa di pesta pernikahan nya bersama dengan Olivia, dan hal yang ia impikan itu akan segera terwujud malam ini, segera.

"Ya, Ferran.?" Olivia keluar dari dalam kamar mandi dengan masih memakai Bathrobe merah muda, warna kesukaannya. Rambutnya  masih basah dan meneteskan air, Ferran sampai menahan nafasnya saat melihat tetesan air dari rambut Olivia jatuh tepat pada hidung dan berujung jatuh pada dada atas Olivia, Ferran menelan ludahnya susah payah ia pun mengalihkan fokusnya pada arloji yang ia genggam.

"Emm--sayang, aku akan kebawah terlebih dahulu dan aku akan meminta Siena untuk membantu mu bersiap-siap, kau tidak melupakan Konferensi pers dan pesta dansa kita bukan.?" ucap Ferran seraya mencoba untuk memakai arloji nya tapi tangannya terasa bergetar membuat arloji yang Ferran pakai sulit sekali untuk di lingkar kan di pergelangan tangannya hingga arloji tersebut jatuh ke lantai, Olivia dan Ferran sama-sama berniat mengambil arloji Ferran yang terjatuh sehingga tangan mereka saling menyentuh dan mereka saling menatap mata satu sama lain, Ferran melepaskan arloji yang sudah ia genggam lalu ia menyentuh sisi wajah Olivia dan bagaikan terhipnotis Olivia pun hanya diam terus menatap mata Ferran.

OGL| SUDAH DITERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang