39 (in a manner of speaking)

1.2K 78 17
                                    

The Scientist by Coldplay

Come up to meet you
Tell you I'm sorry
You don't know how lovely you are
I had to find you
Tell you I need you
Tell you I set you apart

Tell me your secrets
And ask me your questions
Oh let's go back to the start
Running in circles, coming up tails
Heads on a science apart

Nobody said it was easy
It's such a shame for us to part
Nobody said it was easy
No one ever said it would be this hard
Oh take me back to the start

I was just guessing at numbers and figures
Pulling your puzzles apart
Questions of science, science and progress
Do not speak as loud as my heart

Tell me you love me
Come back and haunt me
Oh and I rush to the start
Running in circles, chasing our tails
Coming back as we are

Nobody said it was easy
Oh it's such a shame for us to part
Nobody said it was easy
No one ever said it would be so hard
I'm going back to the start

.
.
.

Olivia berjalan sendirian menyusuri trotoar dengan air mata yang terus mengalir, Olivia bersyukur karena jalanan sepi dan tidak ada orang yang berjalan seperti dirinya karena hujan baru saja reda.
Olivia merasa bersyukur sekaligus waspada karena bagaimana pun ini tengah malam dan dia sendirian di jalanan, Negara ini tidak asing di telinga Olivia tapi sangat asing bagi ingatannya. Ini pertama kali Olivia mengunjungi Paris, ia tidak tahu jalan ditambah kini ia tidak tahu arah tujuan.

Olivia menghentikan langkahnya, ia menoleh kebelakang, kanan dan kirinya tapi tidak ada siapapun di sekelilingnya.
"Apakah Ferran tidak berniat mengikuti ku.?" tanya Olivia pada diri sendiri,
"bahkan dia tidak menghentikan ku saat aku berkata ingin pergi, hiks.." Olivia kembali terisak.

"Ferran bilang dia tidak akan melepaskan ku dan tidak akan membiarkan aku pergi tapi--hiks, sudahlah.. Oliv, jika kau tidak kembali bertemu dengan Ferran maka kau harus bisa bertahan hidup di Negara asing ini." ucap Olivia lagi, air mata keluar semakin deras dan Olivia menghentikan langkahnya lalu ia berjongkok menangis dengan menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Ferran, kau jahat." ucap Olivia disela-sela tangisannya, "kau benar-benar melepaskan aku, kau jahat." ucap Olivia lagi. Olivia terus menangis tanpa memperdulikan jika ada orang yang melihatnya.
Sampai ada sebuah tangan yang memegang bahu nya, membuat Olivia terkejut dan berhenti menangis.
Olivia mulai merinding, pikirannya berkelana kesana kemari, Olivia enggan untuk mengangkat wajahnya sampai terdengar suara seseorang yang tidak Olivia kenali.

"Hé jeune fille. pourquoi tu pourquoi pleures-tu ici?" ucap seseorang dengan bahasa Prancis yang diyakini ia adalah pria, karena suaranya memang suara pria.

Olivia beringsut menjauh tanpa menatap pria yang berjongkok di hadapan nya, perlahan Olivia berdiri lalu segera berlari membuat pria yang berniat membantu nya malah terheran melihat tingkah Olivia tersebut.

"pourquoi est cette jeune fille? bizarre." ucapnya lagi lalu berjalan searah dengan Olivia.


jeune fille. pourquoi tu pourquoi pleures-tu ici?
= hai Nona muda. Kenapa kamu menangis disini.?

OGL| SUDAH DITERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang