"Aku akan merebut istri Adolf, dia harus tahu bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang paling berharga dalam hidup." Abraham tersenyum miring,
"Aku yakin dengan adanya wanita itu di sisiku, maka aku bisa melupakan mantan istriku, aku yakin dia pun pasti sudah bahagia sekarang." Abraham tersenyum miris,"Sebenarnya bukan masalah harta, aku tidak peduli dengan harta yang ia ambil dariku! Hanya saja pengkhianatannya yang membuatku tidak habis fikir!" tatapan mata Abraham berubah tajam, "Setahu ku dia gadis polos, sangat polos. Mungkin saking polosnya sampai aku tidak sadar bahwa dia licik! Aku bisa terima jika dia haus akan harta, karena dia memang dibesarkan dengan keadaan yang serba kekurangan, tapi tidak dengan pengkhianatan! Aku tahu Ayah angkatnya sangatlah licik dan pengkhianat, tapi apa dia pun harus menjadi seperti ayah angkatnya?!" Abraham tersenyum sinis seraya menggelengkan kepalanya, "Aku tidak bisa memaafkan Olivia, dia begitu menyakitiku!"
Tony tersenyum mendengar itu, "Benar, jangan mau diperbudak oleh cinta! Mungkin kau memang sangat mencintainya, tapi bukan berarti kau harus diam saja dengan pengkhianatnya, dia sudah keterlaluan!" Tony tersenyum sinis, "Aku sudah curiga pada bocah itu sejak awal. Maaf karena tidak sempat memberitahumu sejak awal." lanjut Tony.
Berhubung kalian sudah tahu Abraham itu Ferran, jadi sekarang aku panggil Abraham dengan sebutan Ferran aja yaa.
Ferran menggelengkan kepalanya, "Tidak, kau tidak salah. Aku terlalu percaya pada kepolosannya sampai aku berfikir dia akan setia padahal," Abraham tertawa kecil "dia sama saja seperti gadis-gadis penjilat pada umumnya." lanjutnya.
Tony semakin merasa senang, tidak lama lagi Olivia akan dia dapatkan.
"Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanya Tony,
"Aku sudah membuat kesepakatan dengan diriku, jika istri Adolf tidak datang memenuhi undanganku, maka aku tidak akan mengganggu rumah tangga mereka. Aku akan melupakan rasa sakit hatiku karna Adolf telah membawa kabur Olivia demi putri mereka, aku tidak ingin putri mereka terlantar."
"Jika dia datang memenuhi undanganmu?"
"Maka jangan salahkan aku karena putri mereka akan segera mendapatkan ayah baru, jika Adolf peduli pada istrinya, maka sudah pasti dia tidak akan membiarkan istrinya pergi tanpa dirinya bukan?" Abraham benar-benar tidak sabar untuk membuktikan bahwa Bella pasti datang, entah kenapa Abraham merasa Bella pasti akan datang.
'Maafkan aku, Adolf. Sungguh aku akan melakukan apapun asalkan aku bisa mendapatkan Olivia! Maaf karena kau harus aku korbankan, tapi anggap saja itu sepadan karena kau tidak memberitahuku bahwa kau sudah menikah. Berdoalah agar istrimu tidak memenuhi undangan Ferran, tapi maaf aku akan berdoa semoga istrimu memenuhi undangan Ferran. Agar aku bisa lebih leluasa memiliki Olivia tanpa takut Ferran akan kembali bersama dengan Olivia.' batin Tony tertawa jahat.
Yakin kau akan berdoa begitu? Tony, ku tekankan kau akan menyesal telah berdoa seperti itu, karena istri Adolf yang Ferran maksud sebenarnya adalah OLIVIA! Jangan salahkan aku jika aku mempertemukan mereka karena aku hanya mengabulkan do'amu saja. ha ha! (Author ketawa jahat)
Yups, seperti yang kalian ketahui, Tony menjadikan Adolf kambing hitam!
Tony mengatakan pada Ferran bahwa Olivia dan Adolf menjalin hubungan, Ferran sangat membenci pengkhianatan. Ia mengira Bella adalah istri Adolf padahal Bella adalah OLIVIA!
KAMU SEDANG MEMBACA
OGL| SUDAH DITERBITKAN
Ficção AdolescenteOLIVIA'S GAMES LIFE #1 in Teenfiction 28.11.2018 - 30.11.2018 #3 in Teenfiction 03.12.2018 - 08.12.2018 ⚠️WARNING 18+⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DETAIL KEKERASAN HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN! . CERITA INI COCOK UNTUK KALIAN YANG SUKA BACA SEK...