35 (Helena.? Tony.? Austin.?)

1.2K 82 20
                                    

Warning.!!!!

Cerita ini berbelit-belit kalo kalian ga suka baca cerita yang alurnya banyak FlashBack, Better jangan baca karyaku 😉😆

Happy Reading MyLovely Readers
••••••••••••••••••••••••

Suara ponsel membangunkan tidur nyenyak pria tampan yang sedang memeluk kekasih nya dengan mata terpejam, pria tampan pemilik perusahaan Otomotif terbesar di dunia dengan reputasi yang sangat baik tersebut mengerjap kan mata nya mendengar bunyi nyaring yang berasal dari ponsel canggih nya, dengan mata yang masih tertutup rapat ia mengulurkan tangannya untuk meraih ponsel miliknya yang tergeletak di atas nakas.
Ia mencoba untuk tidak bergerak terlalu banyak karena tidak ingin mengusik tidur kekasih nya yang sangat nyenyak. Setelah ponsel sudah berada di tangannya, ia segera menerima panggilan tersebut

"Hemm.?"

"........."

"Apa.?! Baiklah, aku akan segera kesana." Ferran langsung membuka kedua matanya dan terduduk dari tidur nya,

"........"

"Beruntung saat ini aku sedang berada di Paris. Baiklah, Sebisa mungkin tahan dia, aku akan sampai 20 menit dari sekarang.!" Ferran mengusap wajah nya kasar seraya menyimpan kembali ponsel miliknya di tempat semula, lalu Ferran menatap Olivia yang masih tertidur.

Olivia tampak menggeliat sesaat tapi kemudian ia kembali tenang, Ferran menatap Olivia lama lalu mengecup pipi Olivia sesaat,
"Selamat pagi, puteri tidur. Aku pamit ya, maaf aku tidak tega membangunkan mu, aku janji akan pulang cepat." setelah membisikkan kalimat tersebut, Ferran segera turun dari tempat tidur dengan perlahan lalu pergi keluar kamar melupakan ponsel nya yang tertinggal.

.
.
.

"Bagaimana.?" tanya wanita tersebut, seraya mengobati pergelangan tangannya yang ia sayat,

"Tenang saja, Nona. Tuan Ferran sudah dalam perjalanan kemari, sesuai keinginan anda." jawab pria yang mungkin adalah anak buah nya, wanita itu tersenyum lebar lalu memerintahkan anak buah nya untuk pergi keluar.

"Baiklah, sekarang kita lihat Sayang. Kau sendiri yang menemui ku, aku rindu dirimu kau tega pergi begitu saja tanpa ada kabar."
Wanita tersebut tersenyum misterius,
"Tapi kini kau akan datang bukan.? Ah, aku tidak sabar ingin memeluk mu." wanita tersebut tertawa kecil tapi kemudian ia meringis merasakan perih di pergelangan tangannya yang dengan sengaja ia sayat, lalu ia berdiri dan bersenandung seraya berjalan menuju kamar mandi yang tersedia di dalam kamar nya.

.
.
.

"lihatlah.! Bahkan jari ku bertambah jadi ada.... Em, berapa ini.? Ah ya. ! Jari-jari ku bertambah jadi seratus, hahahaha." Dave hanya menatap Tony dengan mengernyit heran, sebanyak apa minuman yang Tony minum hingga ia berubah menjadi orang gila seperti ini.?

"konyol." itu suara Mike yang tiba-tiba datang dari arah belakang Dave.

"Ohya, apa kau tahu.?" Dave dan Mike serentak menggeleng lalu tiba-tiba Tony menarik tangan Dave yang sedari tadi berdiri di sampingnya hingga terduduk di pinggiran kasur tepat di hadapan Tony,

"Pria bangkrut itu ingin membayar hutang-hutang nya padaku dengan rumah gubuk.!" Tony menampilkan ekspresi marah namun kemudian ia tiba-tiba tertawa keras.

"bukankah itu gila.?! Tentu saja aku menolaknya" Tony terus tertawa hingga ia terpingkal-pingkal di atas kasur,

Mike menggelengkan kepalanya melihat tingkah Tony yang benar-benar gila di bawah pengaruh alkohol,
Mike memutuskan untuk pergi tapi ucapan Tony berhasi membuat Mike yang sudah berbalik hendak melangkah pergi menjadi berhenti dan kembali mendekati Tony.

OGL| SUDAH DITERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang