57 (this is HURT me.!!¹ -she is Helena Nigam)

979 73 10
                                    

WARNING.!!!

ADA ADEGAN YANG GA PATUT UNTUK DITIRU DI PART INI, BUAT ANAK DIBAWAH UMUR GA COCOK BACA YAAA..
(MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN)
HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN
.
.
.
.

"Gawat.! Ferran melakukan penerbangan ke Sri Langka."
Tiba-tiba saja suara Tony terdengar dengan nafas terengah ia menghampiri Dave dan Mike yang sedang mengobrol serius di ruang keluarga.

"Hey, bernafas lah dulu. Sini duduk." ujar Mike menepuk Tempat kosong di samping nya, Tony pun duduk ia meminum jus milik Mike dengan sekali teguk.

"Ada apa.?" ujar Mike
"Katakan perlahan." ujar Dave bersamaan

Tony mengatur nafas nya sesaat lalu ia menatap Mike dan Dave bergantian,
"Gawat ini gawat, informasi dari anak buah ku ternyata Ferran melakukan penerbangan ke Sri Langka dua jam yang lalu, mungkin saat ini dia sudah sampai."
Dave menatap Tony serius sementara Mike kebingungan disini.

"Tunggu, maksud mu gawat apanya.? Untuk apa Ferran pergi ke Sri Langka.?" tanya Mike,

"Aku sudah menduga hal ini tapi tidak terfikir oleh ku bahwa Tuan akan pergi secepat ini." ujar Dave,

"Benar, saat kau memberi tahuku semalam aku berfikir akan menculik wanita ular itu agar Ferran tidak menemukan nya tapi ternyata Ferran malah melakukan hal di luar dugaan ku."

Dave berdiri dari duduknya,

"Aku akan menyusul Tuan Ferran, wanita itu berbahaya." ujarnya,

Tony pun ikut berdiri, ia menepuk bahu Dave
"Pergilah, jalani kewajiban mu dan buktikan pengabdian mu. Aku akan menyusul jika aku sudah dapat membuat para gadis itu menurut untuk diam di dalam Mansion selama kita pergi."

Dave mengangguk, Tony dan Dave bersiap untuk pergi tapi kemudian pertanyaan Mike membuat keduanya menoleh ke arah Mike,
"Hey, Hello.? Apa disini hanya aku yang tidak mengerti dan seperti orang bodoh.?" ujar Mike sedikit kesal,

"Ya tuhan.!" geram Tony

"Akan aku jelaskan nanti, sekarang lebih baik kau bantu aku untuk meyakinkan para gadis itu untuk diam selama kita pergi, ayo."

Mike hanya menghela nafas pasrah kemudian ia mengikuti langkah Tony dan Dave dari belakang.

.

"Regina." panggil Mike pada Regina yang sedang membuat secangkir teh di dapur, Regina menoleh dan menaikkan sebelah alis nya

"Bisa tidak kau berjanji satu hal padaku.?"

Regina meminum sedikit teh yang masih panas itu, kemudian ia kembali menatap Mike,

"Maksudmu.? Tidak, aku tidak mau berjanji untuk hal yang tidak pasti."

Mike sudah menduga hal ini,

"Ck, ini bahkan begitu pasti.! Dengar, saat ini Ferran sedang dalam bahaya d--"

"Tunggu.! APA.? Ferran.? Dalam bahaya.? Mustahil.!" potong Regina dengan cepat dan ia berjalan meninggalkan Mike, Mike mengejar Regina ia menghalangi jalan Regina,
"Aku serius.! Ferran dalam bahaya, dia memerlukan kita.!"

"Hello, aku juga serius.! apa kau lupa.? Kakak mu itu seorang Psycho dan jelas dia tidak membutuhkan kalian untuk apapun masalahnya, dia akan membereskan masalahnya sendiri."
Regina mengibaskan tangannya di udara memerintahkan Mike untuk bergeser dan tidak menghalangi jalannya, tapi Mike justru mencekal lengan Regina hingga cangkir yang Regina pegang jatuh pecah ke lantai.

OGL| SUDAH DITERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang