Tiba-tiba Tony menjatuhkan dirinya ke lantai ia langsung meraih pistol yang tergeletak, Olivia yang melihat itu langsung melepaskan pelukan Ferran lalu maju kedepan untuk melindungi Ferran dengan cara memeluk punggung Ferran dan Olivia memejamkan matanya rapat-rapat siap menerima peluru tersebut yang mungkin akan menembus punggung nya,
DOR
DOR
DOR
DOR
DOR
DOR
DOR
terdengar suara satu tembakan dari pistol yang di pegang oleh Tony, lalu disusul dengan beberapa tembakan lainnya dari anak buah Ferran.
Peluru Tony menembus perut seseorang sementara Tony sendiri terkena enam tembakan yang menembus lengan, bahu dan paha nya.
"ADOLF!" pekik Mike dan Dave bersamaan, Mike dan Dave segera menghampiri Adolf yang tampak memejamkan matanya menahan rasa sakit sementara Tony tertawa seraya menahan rasa sakit.
Olivia seketika membuka matanya "Adolf" lirih Olivia, Olivia melepaskan pelukan nya pada Ferran lalu berbalik dan pergi mendekati Adolf, Ferran berbalik dan menatap dengan ekspresi tak terbaca pada Adolf, Olivia, Mike dan Dave.
Ferran mengepalkan kedua tangannya menatap tajam pada Tony lalu dengan marah Ferran berjalan menuju Tony dan memaksa Tony untuk berdiri, Ferran menghujani Tony dengan pukulan tapi Tony justru terus tersenyum seolah itu tidaklah menyakitkan.Olivia meneteskan air mata memegangi bahu Adolf, Adolf tersenyum disela-sela ringisannya "hey, jangan menangis. Aku baik-baik saja, ini hanya--"
"KAU BODOH! mengapa kau menghalangi peluru itu?!" Olivia memukul bahu Adolf seraya menangis, Dave melihat Ferran di luar kendali ia pun berjalan ke arah Ferran agar berhenti memukuli Tony.
"Apa bedanya dengan mu? Kau juga tadi berniat menghalangi peluru itu agar tidak menembus punggung Tuan Ferran, bukan?" Adolf tersenyum, tangannya yang memegangi perut sudah mulai berlumuran darah, "kau melakukan itu karena kau tidak ingin Tuan Ferran celaka, begitupula dengan aku." ucap Adolf lagi lalu meringis merasa sakit di perutnya, tangan Adolf yang satunya lagi menyentuh wajah Olivia lalu menghapus air mata Olivia, Olivia memegangi tangan Adolf sisi wajahnya "bertahan lah, Ashley akan memarahi ku jika dia tahu kau celaka karena aku."
Adolf tertawa kemudian kembali meringis, "katakan padanya, aku akan selalu merasa baik-baik saja selama Mommy nya ini baik-baik saja." ucap Adolf, Olivia tertawa tapi ia menangis.
Entah sejak kapan Mike beranjak tapi yang pasti Mike kembali dengan satu anak buah Ferran, "Adolf ayo ikut dengannya, dia akan mengobati mu." ucap Mike, Adolf melirik Ferran yang berdiri dengan dada naik turun menahan amarah menatap Tony yang tergeletak tak berdaya di lantai.
"Obati Tuan Ferran dulu, tangan nya terluka." ucap Adolf,
"Adolf, kau lebih parah dari itu, obati diri mu dulu." ucap Olivia, Adolf menggelengkan kepalanya "aku akan baik-baik saja." lagi-lagi Adolf tersenyum diantara rasa sakitnya.
Ferran menatap Olivia yang begitu mengkhawatirkan Adolf, tidak dapat di pungkiri Ferran sangat cemburu maka dari itu Ferran cepat-cepat mengalihkan tatapan nya, "Dave, obati Adolf." perintah Ferran, Dave mengangguk lalu menghampiri Adolf dan terjadi perdebatan disana karena Adolf yang terus menolak, pada akhirnya Olivia lah yang menjadi alasan Adolf untuk mau di obati.
Ferran masih berdiri menghadap Tony yang tergeletak, Ferran tidak ingin berbalik karena sungguh kekhawatiran Olivia untuk Adolf sangat membuat Ferran cemburu dari pada Ferran hilang kendali dan malah menghajar Adolf yang sudah terluka lebih baik Ferran diam.
Tony tertawa dan perlahan membuka matanya menatap Ferran yang berdiri menghadap nya, Tony mengambil posisi duduk dengan sesekali meringis disela-sela tawanya, Ferran menatap Tony tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
OGL| SUDAH DITERBITKAN
Novela JuvenilOLIVIA'S GAMES LIFE #1 in Teenfiction 28.11.2018 - 30.11.2018 #3 in Teenfiction 03.12.2018 - 08.12.2018 ⚠️WARNING 18+⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DETAIL KEKERASAN HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN! . CERITA INI COCOK UNTUK KALIAN YANG SUKA BACA SEK...