66 (the Dark³)

1K 92 52
                                    

Sudah di Revisi
Happy reading MyLovely Readers❤
.
.
Baca aja yaa, ada perbedaan nya kok 😋
Please, jangan serbu aku 😭😆
Bakalan ada kejutan, pokoknya sabar aja yaaaaa...
.
.

Brakk

Suara pintu dibuka dengan keras,

"Oliv.!!"

Olivia merasakan dirinya jatuh dengan cukup keras mengenai tubuh seseorang, Olivia memejamkan matanya rapat-rapat, sebuah pelukan erat ia rasakan,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Olivia merasakan dirinya jatuh dengan cukup keras mengenai tubuh seseorang, Olivia memejamkan matanya rapat-rapat, sebuah pelukan erat ia rasakan,

Telinga Olivia yang menempel pada dada seseorang mendengar detak jantung yang begitu cepat, "apa yang ada di fikiran mu hingga kau hendak melakukan itu.?" tanya seseorang itu yang Olivia ketahui itu adalah suara Tony, Olivia segera membuka matanya lalu bangun dari posisi jatuhnya ia diatas Tony.

Olivia hendak melangkah, "APA KAU SUDAH TIDAK WARAS.?!" bentak Tony yang kini sudah berdiri di belakang, Olivia mengurungkan langkahnya dan terdiam, ia sedikit tersentak tadi, Tony pun meraih bahu Olivia dengan kasar membuat Olivia berbalik menghadap nya, "Apa kau fikir kau hebat, heh.? KAU MENANTANG KEMATIAN.?" bentak Tony lagi, Olivia hanya diam seraya membalas tatapan tajam Tony, Tony sangat marah.

Olivia mengabaikan Tony dengan berbalik hendak pergi tapi lagi-lagi Tony menahan Olivia dengan mencekal lengan Olivia, tepat di bekas luka sayatan.

Olivia diam tidak berusaha melepaskan cekalan Tony, Tony beralih berdiri dihadapan Olivia masih menatap Olivia tajam, "kau sadar tidak.? perbuatan mu tadi itu membahayakan dirimu.!"

Olivia hanya diam, semakin lama cekalan Tony semakin kencang pada lengan Olivia membuat luka sayatan pada lengan Olivia tersebut mulai mengeluarkan darah, Olivia menahan nafasnya sesaat ketika merasakan lengannya perih dan nyeri.
Semakin lama Olivia merasa nyeri di lengannya semakin terasa, ia pun mencoba melepaskan cekalan Tony tapi Tony justru semakin mengencangkan cengkraman nya.

"Apa kau tidak memikirkan apa yang akan terjadi pada Ashley jika kau pergi.?!"

Olivia mulai meringis,

"Ashley sudah kehilangan keluarga nya, apa kau juga berfikir untuk meninggalkan bayi malang itu.?!"

Olivia menundukkan kepalanya menitikkan air mata, tidak, bukan karena rasa nyeri di lengannya tapi karena ucapan Tony.

'Kau tidak tahu apa yang aku rasakan sehingga kau dapat berbicara seperti itu, Tony.' batin Olivia,
Darah mulai keluar melalui celah-celah jari-jari Tony yang mencengkeram kuat lengan Olivia, Tony meraih dagu Olivia dan membuat Olivia kembali menatap nya, "kami semua disini bersama mu, jangan pernah berfikir untuk melakukan hal seperti itu." kali ini Tony mengatakan hal itu dengan suara lembut, Tony menatap lengan Olivia yang ia genggam hingga ia terkejut saat melihat darah keluar dari sela-sela jari-jari nya.

OGL| SUDAH DITERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang