69 (will be changed)

1.1K 95 20
                                    

"Ini adalah titik tersulit dalam hidupku, Tuhan. Kenapa tidak kau ambil diri ku juga? Setidaknya dengan begitu aku tidak akan merasakan sakit yang benar-benar sakit seperti ini. Aku ingin bersama nya, hanya dengannya aku merasa hidup."

••Olivia Rovano••

.
Sudah di REVISI, baca dengan seksama..
please jangan serbu diriku dulu yaaaa...
Pokoknya ikutin aja terus alurnya 😉
.
.


"Ramalan ku tentang mu tidak pernah melesat." ucap Mike pada Tony yang tersenyum angkuh,

"Aku tidak bisa mengendarai mobil." keluh Olivia

"Ada aku, aku bisa menjadi sopir mu." ujar Dave

"Aish, bilang saja sekalian kau ingin menyoba mobil itu." cibir Mike dihadiahi pelototan Regina sedangkan Dave hanya berdecak,

"Aku akan mengajarimu menyetir, tenang saja." Regina tersenyum manis membuat Olivia pun tersenyum dan mengangguk setuju dengan ucapan Regina itu.

Ponsel Dave berbunyi menandakan ada panggilan masuk, Dave pun berjalan sedikit jauh untuk menerima panggilan masuk itu,

"Ya Hallo?"

".........."

"Baiklah, tunggu sebentar aku akan segera kesana."

"Siapa?" tanya Regina, baru saja Dave akan menjawab Tony langsung berujar,

"Apa dia sudah datang?" tanya Tony dan di angguki oleh Dave,

"Sebaiknya cepat kita temui dia, ayo Oliv." Tony menggenggam tangan Olivia lalu berjalan menuju Lift diikuti yang lainnya,

"Siapa?" tanya Regina lagi pada Dave,

"Seseorang yang ingin bertemu dengan Olivia, Mike, juga dirimu, ayo." Dave menggenggam tangan Regina dan mereka masuk kedalam Lift menyusul yang lainnya.

Sesampainya mereka di ruang kerja milik Dave mereka melihat pria yang sudah bisa dibilang paruh baya sedang berdiri dari duduknya dengan senyuman pria itu menyambut mereka,
"Selamat sore Tuan," ucapnya sambil mengukurkan tangan untuk berjabat dengan Tony, dengan senang hati Tony menyambut uluran tangan pria itu dengan tangan kiri nya karena tangan kanan nya masih enggan untuk melepaskan genggamannya pada tangan Olivia, Pria itu juga yang lainnya sempat bingung kenapa Tony malah mengulurkan tangan kiri.? Kenapa dia begitu terlihat enggan melepaskan genggamannya pada tangan Olivia.?
Pria itu kemudian menjabat tangan yang lainnya pula sambil menyapa mereka.

"Maaf aku harus datang lebih awal kesini, karena besok aku harus pergi ke Singapur untuk mengantarkan isteri ku berobat." jelas pria itu,

"Tidak masalah, aku harap isteri mu cepat pulih." ucap Tony yang sebenarnya hanya basa basi,

"Terimakasih, Tuan."

"Bisa dimulai?" ucap Tony, enggan ber basa-basi terlalu lama,

"Ya, tentu saja."

"Maaf, apa ada sesuatu yang penting?" tanya Mike pada pria itu,

"Aku yang memanggil nya, Mike. Kita harus menyelesaikan masalah ini secepat mungkin atau lambat laun usaha Ferran selama bertahun-tahun akan hancur begitu saja tanpa sisa." Jawab Tony,
"Ayo, mulailah." perintah Tony, pria itu pun mengutarakan maksud kedatangan nya.

"Seperti yang kalian ketahui, namaku Justice Tridle aku adalah pengacara pribadi keluarga Rovano, maksud kedatangan ku kesini adalah untuk menyampaikan sesuatu yang sangat penting soal perusahaan Tuan Ferran." ucapnya,
"Sebelumnya, aku turut berduka cita atas meninggalnya Tuan Ferran, aku sungguh tidak akan tahu jika tidak melihat berita di Media kala itu." ucapnya lagi, semua orang hanya diam.

OGL| SUDAH DITERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang