72 (A few years later)

875 80 48
                                    

Sudah di REVISI
.
.
.
.

10 Tahun Kemudian

Terdengar suara pintu diketuk dari luar,

"Permisi Ma'am."

"Ya, masuklah."

Seseorang itupun masuk, "Ma'am, Tuan Lincoln baru saja memutuskan kerja sama."

Wanita cantik yang tengah menatap layar tab nya untuk memeriksa aktivitas puteri nya itupun menyimpan tab nya diatas meja lalu berdiri dan berbalik untuk menghadap karyawati nya. "Tuan Lincoln?" tanya nya mencoba mengingat ingat nama tersebut,

"Ya, Ma'am. Abraham Lincoln, ia adalah pengusaha Inggris yang memproduksi permen, beberapa pabrik produksi permen nya sudah tersebar di Eropa dan Asia bahkan kabarnya ia akan meluncurkan beberapa pabrik permen nya lagi di benua lain."

Wanita tersebut ber-oh-ria, "oh ya ya, aku ingat. Tunggu, Dia memutuskan kerja sama? Ada apa? Jika tidak salah Bukankah sudah lima tahun kita menjalin hubungan kerja sama dengannya?" tanya nya lagi,

"Sebenarnya tiga hari lalu ia memesan sebuah stelan dengan desain yang berbeda dari desain yang seperti biasanya ia pesan, ia ingin pesanan nya segera selesai pada waktu tiga hari tapi kami tidak dapat memenuhi keinginannya karena pesanan yang masuk minggu ini benar-benar banyak ditambah bahan yang ia mau untuk stelan nya cukup sulit dicari." jelas karyawati nya.

Wanita cantik tersebut mengangguk-angguk faham lalu dengan senyuman ia berkata, "tidak masalah, jika ia ingin maka ia dapat melakukan itu."

"Maafkan kami, Ma'am."

"Hey, itu bukan salah kalian. Dia saja yang tidak sabaran, sekarang kau lanjutkan pekerjaan mu masalah ini tidak usah terlalu di fikirkan." ujarnya penuh pengertian, "oh ya, apa Dave sudah datang?"

"Belum Ma'am."

"Baiklah, kabari aku jika Dave sudah datang."

"Ya Ma'am."

"Kembalilah, lakukan pekerjaan mu."

"Uhm, Ma'am."

"Ya?"

"Terimakasih."

Wanita itu hanya tersenyum dan mengangguk lalu kembali duduk di kursi kebenarannya.

Tok_Tok_Tok

Pintu kembali di ketuk, "masuk."

"Selamat siang, Nyonya Arabella Zhetana R."

Itu suara Dave!

Setekita wanita yang Dave panggil dengan nama Arabella itupun berdiri dari duduknya dan berlari kecil ke arah Dave lalu memeluk Dave, "Dave!"

Dave tertawa kecil seraya membalas pelukan Bella, "kau sangat merindukan ku ya, Ma'am?"

Bella mengangguk "sangat!"

Dave kembali tertawa kecil, "setiap minggu kita bertemu tapi kau selalu saja merindukan ku." Dave tertawa renyah,  sebuah cubitan mampir di perut nya "awh.. MA'AM!"

"jangan besar kepala! Aku hanya butuh teman, disini semua orang terasa asing, Dave."

"Ini memang Negara asing, kembalilah ke London, disana kau akan merasa hangat."

Bella menggelengkan kepalanya, "tidak, Dave. Aku belum siap, terlalu banyak kenangan."

Dave yang merasa suasana mulai sedih pun memilih untuk mengganti topik pembicaraan, "ehem jadi, dimana Unicorn kesayangan ku?"

OGL| SUDAH DITERBITKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang