Part 4 : Angel

13.5K 543 8
                                    


Bel istirahat berbunyi dengan nyaring, membuat para siswa dan siswi senang sekali karena sudah terbebas dari pelajaran yang amat sangat membosankan. Hampir semua siswa siswi keluar dari kelas mereka masing-masing. Ada yang ke perpustakaan, ada yang ke taman, dan ada juga yang ke kantin untuk mengisi cacing di perut mereka yang sudah mulai demo.

"Al, Sya, ke kantin yuk!" ajak Lissa, Alicia mengangguk. Lissa lantas berjalan duluan.

"Sya, cepat napa. Lama amat lo!" kesal Lissa sambil berhenti sebentar di depan pintu. Alicia ikut berhenti.

"Sabar, aelah!" gerutu Tasya sambil setengah berlari menyusul Lissa yang sudah berjalan duluan bersama Alicia. "TUNGUIN GUE WOY!" teriak Tasya sambil mempercepat larinya.

*****

"Lo pada mau makan apa?" tanya Lissa ketika sudah sampai di kantin. Stad mbak Dina adalah tempat yang paling sangat ramai karena somaynya yang terkenal enak seantero SMA ini.

"Gue somay sama es teh aja. Lo, Al?"

"Emm ... Alicia sama kayak Tasya aja deh," jawab Alicia. Ia menatap sekitarnya dengan teliti.

"Yaudah gue pesenin dulu. Kalian cari tempatnya sana!" suruh Lissa sambil berjalan menuju stad mbak Dina untuk memesan makanan.

Tasya hanya mengangguk dan berjalan menuju bangku yang kosong, Alicia mengikutinya.

Hening beberapa saat, hingga Alicia membuka pembicaraan.

"Tasya, Alicia boleh nanya nggak?"

"Hm."

"Itu, tadi kok Pak Joni di panggil Pak botak sih sama cowok tadi?" heran Alicia. Niat ingin menyimpan pertanyaan itu sendiri ia urungkan karena penasaran.

"Lo gak liat kepalanya kinclong, ngalahin kaca spion yang kena matahari?" jawab Tasya santai sambil melihat ponselnya. Tidak menatap Alicia.

"Iya juga, sih." Alicia mengangguk.

Hening lagi.

"Cowok tadi itu siapa?"

Tasya menyernyit binggung. Cewek itu mendongakkan kepalanya. "Yang mana?"

"Yang namanya siapa ya tadi? Dera Der ... eh Dero, iya Dero?"

"Oh, dia ketua kelas kita." Alicia manggut-manggut mengerti. Matanya kembali mengamati sekitarnya lantas meneguk salivanya. Gadis itu menunduk sambil melirik beberapa orang yang menatap ke arahnya.

"Tasya,"

"Apalagi?!" geram Tasya. Ia menatap sewot Alicia.

"Kenapa ..." Alicia melirik ke depan sebelum kembali berucap. "Kenapa mereka ngeliatin Alicia terus?"

"Penampilan Alicia aneh memangnya? Apa baju Alicia kotor?"

Tasya reflek melirik ke belakang lantas mendesis sinis. Ia menghela nafas sebelum bergumam, "Mereka memang gitu kalau liat siswa baru. Kepo."

"Apalagi kalau siswanya cewek. Bakalan digodain sama para cowok!"

Alicia kembali mengangguk paham. Ia melirik sekilas para siswa yang tersenyum ke arahnya sebelum membalas senyuman mereka dengan senyuman canggung. Saat ada seorang pria yang mengedipkan sebelah matanya, Alicia bergidik dan menatap ke bawah.

"Udah gausah diurusin." Alicia kembali mengangguk.

"Makanan dataaang!" seru Lissa sambil membawa nampan berisi pesanan mereka.

"Lama lo, keburu kenyang gue makan angin," kesal Tasya sambil mengambil somay dan es teh pesanannya.

"Aelah! Udah dipesanin juga, bukannya bilang makasih kek malah marah-marah! Dasar ice girls!" gerutu Lissa sambil mulai memotong-motong somaynya.

Firstlove Seorang Iceboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang