Part 12 : Kakak Cantik

9.3K 444 0
                                    


Alicia akhirnya sampai di rumahnya. Setelah membayar taksi, dia membuka gerbang dan berjalan pelan-pelan. Takut jika kakaknya tiba-tiba memergoki dan memarahinya.

"Kak Vero pasti marah sama Alicia. Semoga Kak Vero udah tidur," gumamnya sambil berjalan perlahan bak seorang maling yang akan melakukan aksinya.

Tepat di depan pintu, ia menarik nafas sejenak lalu membuka pintu rumahnya. Ia tersenyum lebar. Harapannya terkabul, rumahnya nampak kosong, tak ada siapa-siapa.

"Aman," Alicia terkekeh. "Kak Vero kayaknya udah tidur deh." Ia bersorak dalam hati lalu berjalan pelan-pelan, hendak menaiki tangga menuju kamarnya. Tapi teriakan seseorang terpaksa membuatnya berhenti berjalan. Alicia spontan memejamkan mata sambil menggerutu.

"KAMU DARIMANA AJA, HAH?! JAM SEGINI BARU PULANG!" marah Vero dari belakang Alicia. Alicia menelan ludah.

"Mampus Alicia, kena seprot nih."

Perlahan tapi pasti, Alicia membalikkan badannya. Dan benar saja dugaannya, seorang laki-laki dengan balutan kaos putih lengan panjang kini tengah berkacak pinggang dan menatapnya dengan wajah marah. Siapa lagi kalau bukan Alvero, Kakaknya.

Alicia menyengir kuda kemudian melambaikan tangan. Tak lupa memasang ekspresi polos.
"Eh, hai, Kak Vero! Nambah ganteng aja deh," sapanya mencoba mengalihkan pembicaraan sambil menyalami kakaknya. Ia lantas terkekeh garing.

"GAUSAH MUJI-MUJI SEGALA! JAWAB PERTANYAAN KAKAK!" Alicia menarik nafas panjang, bersiap mendengar ocehan kakaknya.

Oke, Alicia siap!

"KAMU DARIMANA AJA?! KENAPA JAM SEGINI BARU PULANG? Katanya hanya ke taman, tak kok pulangnya malam?!"

"TAU GAK, KAKAK KHAWATIR NYARIIN KAMU!"

Kalau seperti ini, Vero sudah seperti emak-emak yang lagi memarahi anaknya yang telat pulang sehabis bermain. Alicia jadi berfikir kalau kakaknya punya jiwa keibuan yang kuat.

Alicia menghela nafas. Kakaknya ini memang over protective banget.

"Jawab, Dek!"

Alicia nampak sedang memikirkan alibi yang pas untuk menjawab pertanyaan kakaknya. Ia memutar-mutar bola matanya.
"Emm ... itu, Kak. Itu ... emm ... itu karena ... emm.... "

"Em itu em itu apa? Bicara yang benar!" Vero membentak membuat Alicia tersentak kaget.

Alicia menarik nafas, menggumpulkan keberaniannya kemudian menghembuskan nafasnya perlahan. "Emm ... itu Kak, tadi.... " Alicia menatap Vero dengan serius.  "Tadi Alicia habis nganterin pulang anak kecil yang kehilangan Kakaknya di taman, Kak."

Vero terdiam. Tak memotong tak pula merespon.

"Alicia nggak tega kalaj ninggalin dia sendirian di taman, Kak. Maaf kalau Alicia nggak ngomong dulu. Alicia ... beneran binggung tadi, nyariin rumah adik itu."

Alicia melirik Vero lalu menunduk. "Kak Vero pasti nyariin Alicia. Sekali lagi maaf, Kak .... " Alicia semakin menunduk. Ekspresinya jelas menunjukkan ia akan menangis.

"Kamu memang gadis baik Dek," batin Vero kagum.

"Maaf ...."

Vero menghembuskan nafasnya kasar kemudian memegang bahu Alicia. Ia tersenyum kecil. "Maaf kalau Kakak terlalu galak tadi. Kakak khawatir sekali sama kamu. Kakak takut kamu kenapa-napa." Alicia mengangguk.

"Yaudah sekarang kamu ke kamar, ganti baju. Kakak tunggu disini, nanti kita makan malam. Kamu belum makan malam 'kan?" tanya Vero lembut, Alicia hanya menggeleng tanpa berani melihat ke Vero.

Firstlove Seorang Iceboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang