Part 83 : Yakin

2K 116 1
                                    


"Karena pelukan dari seorang ibu adalah pelukan ternyaman yang selalu dibutuhkan semua anak."

***


Langkah kaki lebar itu terus berjalan, menghiraukan panggilan dari orang yang lewatinya. Tatapannya sangat tajam, ekspresinya datar.

"Kak Raffa, kenapa?" tanya Angel heran-tak biasanya kakaknya itu tak menggubrisnya. Raffa tetap bungkam.

Setibanya di kamar, tas di bahunya dia buang asal. Bersamaan dengan tangan yang melempar bantal ke tembok, bibir itu memaki dirinya sendiri.

"Bodoh! Bodoh lo!"

Tangannya pun tak tinggal diam. Tembok di sebelahnya dia tonjok sebagai pelampiasan emosi. Rambut yang tadi tertata rapi kini berantakan karena dijambak oleh tangannya sendiri. Makian dari bibirnya kini menjadi teriakan frustasi.

"BODOH!"

Raffa terduduk di lantai. Tangannya kembali memegangi kepalanya, menyesali perbuatan yang telah dilakukan.

"Apa yang gue perbuat?" tanyanya parau dibarengi setetes air mata yang menetes dari matanya.

Raffa menggeleng. Tangannya meraba-raba nakas di sebelahnya lalu mengangkat benda itu di depan wajahnya. Kedua mata hazelnya menatap lamat seorang gadis di dalam foto itu sebelum akhirnya tersenyum kecil.

"Gue sayang lo, Al."

Raffa kembali termenung, teringat ucapan Alicia tadi.

"Karena Alicia ... nggak mau dikecewain terus." Alicia kembali menatap Raffa, tersenyum getir. "Alicia juga punya hati! Hati yang sudah hancur karena perilaku Raffa!"

Melihat Raffa yang hanya terdiam, Alicia mendekatinya. "Hati perempuan mana yang tidak hancur saat melihat kekasihnya lebih mengutamakan perempuan lain dibanding dirinya ...? Tentu tidak ada!" Alicia tertawa miris dengan air mata yang mengalir.

"Gausah pegang!" Alicia menepis tangan Raffa yang memegang pundaknya lalu menghapus air matanya.

"Raffa benar, Raffa nggak salah. Yang salah Alicia karena Alicia ... terlalu berharap sama Raffa, terlalu cinta sama Raffa. Padahal Raffa ... Raffa punya perempuan lain yang jauh lebih spesial."

"Dia gak spesial. Dia hanya-"

"Hanya sangat spesial?" potong Alicia lalu tertawa hambar. "makanya Raffa mengutamakan dia?"

Firstlove Seorang Iceboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang