Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Siswa-siswi SMAN Pelita Harapan sudah berhamburan keluar menuju rumah masing-masing. Tetapi tidak dengan Raffa, Reyhan dan Rangga. Sudah menjadi kebiasaan bagi mereka untuk pulang terakhir. Alasannya simple, mereka tidak mau berdesak-desakan.
"Eh, lo pada nggak mau pulang?" tanya Reyhan.
"Ntar," jawab Rangga dan Raffa berbarengan tanpa melihat ke Reyhan yang berdiri di depan mereka. Mereka sedang asik bermain game.
"Kalian nggak bosan apa main game mulu?"
"Gak," jawab mereka kompak lagi.
Reyhan mendengus kesal. "Kompak amat dah jawabnya. Lama-lama jodoh kalian!"
"Najis!" jawab mereka berbarengan lagi, tanpa melihat ke Reyhan.
"Serasa ngga dianggep gue disini." Reyhan mencibir. Berdiri di antara Raffa dan Rangga. "Woy! Disini ada manusia!"
"Bodo amat," jawab Rangga sedangkan Raffa tidak menggubris sama sekali.
Reyhan mendengus kesal lalu mengambil tasnya.
"Daripada dikacangin mending gue pulang. Ogah bener gue disini cuma melihat orang main game. Serasa ngomong sama batu! Mana hp gue lowbat lagi!""Gue cabut!" pamit Reyhan sambil berjalan menuju pintu.
"YAH ...! KOK MALAH TIDUR SIH!" teriak Rangga heboh. "Bangun dong!"
Reyhan yang hendak pulang tidak jadi keluar kelas karena kaget dengan teriakan Rangga. Dia berjalan mendekat. Begitu pula dengan Raffa. Raffamenghentikan bermain game di ponselnya lalu melihat Rangga yang duduk di sampingnya dengan datar.
"Siapa yang tidur?" tanya Reyhan penasaran, sementara Raffa hanya menaikkan sebelah alisnya.
Rangga yang menyadari tengah diperhatikan oleh kedua temannya segera mendongak. "Apaan?"
"Tadi, lo teriak 'YAH! KOK MALAH TIDUR SIH!' dengan keras! Memang siapa yang tidur?"
"Kapan gue ngomong begitu?" tanya Rangga binggung. Ia bergaya menggaruk tengkuknya.
"Tadi, Bego!"
"Masa sih? Kok gue tidak ingat?"
"Dasar pikun!"
Rangga nampak berfikir sejenak sambil meletakkan jari telunjuknya di dagu. "Tadi ya ..., tadi ... "
"OH! GUE INGAT!" Ia bersorak lalu terkekeh. "Itu si Tom yang tidur. Sialan banget memang! Masa habis gue kasih makan malah ngantuk, terpaksa gue tidurin deh. Kurang ajar banget 'kan?!"
"Si Tom? Si Tom sapa sih?!" Reyhan menyernyit. "Si Tom temennya Jerry bukan?"
"Bukan."
"Oh, dia hewan peliharaan baru lo? Seinget gue kucing peliharaan lo namanya Minten deh. Bokap lo beli kucing lagi?"
"Bukan si Minten! Tom juga peliharaan gue sih, tapi ini beda Lagi."
"Jadi, Tom itu apa? Jangan bilang lo beneran memelihara gajah?" Mata Reyhan menyipit.
"Pengennya sih iya, sayangnya Papa nggak ngizinin gue. Sedihnya," lirih Rangga dengan bibir manyun.
"Back to topic, siapa Tom lo itu?"
"Pingin tau aja atau pingin tahu banget?" goda Rangga.
Reyhan mencibir kesal. "Gausah sok dramatis deh lo!"
"Sabar napa Masnya. Gausah ngegas dong!" Reyhan kembali mencibir. "Iye, gue kasih tahu. Bentar,"
"Ini dia si Tom!" Rangga berseru sambil mendekatkan handphonenya ke Reyhan. Reyhan tak merespon.
![](https://img.wattpad.com/cover/166259121-288-k574523.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Firstlove Seorang Iceboy [END]
أدب المراهقينRaffael Alexander atau biasa dipanggil Raffa. Seorang lelaki yang identik dengan sifat dingin dan cuek, membuatnya mendapat julukan si muka tembok dan si kulkas berjalan. Raffa banyak dikejar gadis-gadis cantik, tetapi dia tidak pernah sekalipun mem...