Part 52 : Pacaran

5K 218 2
                                    


"Masih sepi ternyata..." Tasya bergumam.Entah dorongan dari mana ia ingin berangkat pagi.Baru saja dirinya hendak menduduki kursi kesayangannya,suara seseorang membuatnya terhenti.

"Permisi,permisi!!"

Tasya menoleh,menyernyit melihat Alicia yang berlari terbirit - birit memasuki kelasnya.Kayak abis dikejar setan.

Lissa yang baru datang bersama Rangga beberapa detik lalu menatap sebal orang yang mendorongnya hingga hampir terjatuh.Matanya menyelidik sesuatu dibelakang gadis itu yang membuatnya buru - buru.
Tidak ada apa - apa.Apa dia dikejar setan?memangnya ada setan yang nongol disiang bolong?

Dan juga,sejak kapan gadis di depannya ini bisa melihat setan?

"Kenapa lo?abis dikejar setan?"tanya Tasya.

Alicia mengangkat kepalanya,menggeleng.

"Terus ngapain lo lari?"

Alicia hanya meringis.Bokongnya segera duduk di bangku Lissa.Tasya menatapnya heran.
"Huuuh capeknya..."

"Lo kesiangan apa gimana?"

"Enggak.Alicia malah kepagian."jawabnya.

Lissa mendekati gadis itu bersamaan dengan Rangga.Lissa melihat penampilan Alicia yang rapi.Hidungnya mengendus - endus bau sesuatu.
"Tumben wangi."celetukkan Lissa membuat Rangga tertawa.

Alicia melotot,"Alicia biasanya juga wangi kok.Lissa aja yang idungnya mampet."

"Lo kira idung gue wc?mampet - mampet segala!"

Alicia nyengir.Kali ini gadis itu sudah duduk tenang di bangkunya.Alicia menghela nafas lega.
"Huuuh..."

"Lah?lo gak bawa tas?" Rangga menceletuk.

Alicia menyernyit,"Alicia bawa ko------loh?!Tas Alicia mana?!"

Alicia menatap Lissa dan Tasya.Lissa mendengus.
"Mana gue tau!"

Kali ini tatapannya tertuju pada Rangga yang tepat di samping Lissa.Rangga melotot,"Gue lebih gak tau!"

Kini beralih ke Tasya,Tasya mendengus,"Lo nuduh gue?Dari tadi gada kali!"

"Tadi ada kok!Gimana ini?!" Alicia kalang kabut.Tangannya bergerak mengacak - acak lacinya.

"Ketinggalan kali?" Lissa ikutan memeriksa laci mejanya.

"Enggak,tadi ada!"ngototnya.Matanya kembali menatap Lissa dan Tasya bergantian setelah mengacak - acak seluruh lacinya.
"Gimana ini?kok gak ada?kalo Alicia dihukum gimana?"

"Pasti dihukumlah!Secara lo kan gak bawa buku sama sekali,hayooo loooo Al....." Rangga menakut - nakuti,Lissa menyikutnya.

Alicia jatuh terduduk di lantai,matanya langsung memanas,hendak menangis.
Lissa dan Tasya binggung,harus gimana.Lissa menatap Rangga tajam,"Gara - gara kamu sih!"

"Kok aku?aku kan cuma menjawab jujur sayang." Lissa memutar bola matanya.Semakin kasihan melihat Alicia yang sudah menangis tersedu - sedu.
"Udah,Al.Jangan nangis,nanti gue pinjemin buku sama pulpen deh."bujuk Lissa.

"Huaa!!!" Alicia malah menjerit dengan matanya yang basah.
"Gak mau....hiks...po...koknya tas Alicia...harus ketemu...hiks..."

Sepertinya faktor pms membuatnya jadi baperan.Dikit - dikit senyum,dikit - dikit marah,dan dikit - dikit nangis.

"Hiks....hiks...hiks..."
Lissa,Tasya dan Rangga saling tatap ketika melihat gadis itu menangis.Beberapa siswa siswi yang baru datang dari rumah atau dari kantin menatap ketiganya tajam.Menuduh jika mereka bertigalah yang membuat gadis itu menangis.Dengan spontan Rangga protes,"Enak aja!Dia nangis sendiri!"

Firstlove Seorang Iceboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang