"Ketulusan tidak bisa hanya dilihat dari mata saja,bisa jadi matanya berbohong.Tapi,ketulusan harus dilihat dari usaha yang dilakukannya untukmu"-Rangga Sean Alberto -
★★★★★
Berjalan menaiki tangga dengan langkah cepatnya dan tanpa memperdulikan panggilan dari seorang wanita paruh baya yang berada di sofa.Setelah sampai di depan kamarnya,dia langsung masuk dan menutup pintu kuat kuat hingga menimbulkan suara yang gaduh.Melemparkan tasnya sembarangan,menaruh sepatu asal asalan tidak di tempat seharusnya dan yang terakhir tidak berganti baju terlebih dahulu.Dia langsung berbaring tengkurap di kasur berukuran king size nya.Menelungsupkan wajahnya ke bantal,dan memejamkan matanya berusaha untuk tidur agar segera melupakan kejadian hari ini.
Tetapi tidak bisa,dia tidak mengantuk sama sekali.Matanya masih ingin terbuka lebar.Dan pikirannya?Pikirannya kembali teringat sosok dia dan kejadian tadi di sekolah.
Dia menghela nafas kasar lantas bangun dari posisi tengkurapnya menjadi duduk.Memandang langit langit kamar yang tak seberapa indah menurutnya."Dia ngapain deket - deket sama cowok itu sih?!"
"Sebenarnya ada hubungan apa mereka?Sepupu?kakak adik?tapi gak mungkin kayaknya!"
"Teman?atau sahabat?"
"Atau jangan - jangan.......pacar?"
"Apa iya?"tanyanya sambil mengalihkan tatapannya ke depan.
Raffa berdecak kesal "Ngapain gue peduli coba?!gue kan biasanya gak pedulian!"
Raffa menarik nafas panjang lantas dia berteriak.
"Arghhh!!Lo buat gue gila,Al!!"Dia pun bangkit dari posisinya,hendak mengambil handphone nya berada di tas sekolahnya.
"Tas gue mana sih?!"tanya Raffa karena tidak menemukan tas nya.
Tadi mah dibuang buang,lah giliran butuh di cari sampe ke ujung dunia.
Hehehe...gak sampe ujung dunia juga sih😁Setelah puas berkeliling dunia,Raffa akhirnya menemukan tas hitam kesayangannya yang tergeletak di bawah kasurnya.Malang sekali kamu nak.
"Akhirnya ketemu juga"leganya seraya tersenyum kecil.Dia pun mengambil handphone dari dalam sana.Lagi - lagi pikirannya kembali teringat kejadian saat Alicia hendak memegang atau mengambil tasnya.Tanpa sadar Raffa terkekeh pelan saat mengingatnya.Jika boleh jujur,sebenarnya Raffa ingin tertawa saat melihat wajah Alicia yang nampak ketakutan.
"Lucu"ujarnya tanpa sadar,kemudian dia langsung menggeleng saat menyadari ucapannya
"Lucu dari mananya!Jelek gitu!"elaknya kemudian berjalan kembali ke kasurnya ketika sudah berhasil menemukan handphone kesayangannya.Dia pun langsung mendudukkan bokongnya begitu sampai disana.Baru saja tangannya hendak menyalakan handphone nya dan bermain game untuk merefreshingkan otaknya,suara seseorang menghentikan keinginan nya terlebih dahulu.
"Sayang,gak makan siang?"
Raffa tidak mengalihkan tatapannya sedikit pun dari handphone yang digenggamnya.Tanpa melihat pun Raffa sudah hafal dengan suara itu.
Karena Raffa tak kunjung bersuara,wanita itu lantas kembali membuka suara lagi.
"Sayang,kenapa gak ganti baju dulu sih?"ujarnya lembutRaffa berdecak kesal,dia pun menoleh ke ambang pintu dan menatap datar sosok wanita paruh baya yang sudah menjadi mama tirinya.Tanpa menjawab sepatah kata pun,Raffa kembali fokus ke handphone nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Firstlove Seorang Iceboy [END]
JugendliteraturRaffael Alexander atau biasa dipanggil Raffa. Seorang lelaki yang identik dengan sifat dingin dan cuek, membuatnya mendapat julukan si muka tembok dan si kulkas berjalan. Raffa banyak dikejar gadis-gadis cantik, tetapi dia tidak pernah sekalipun mem...