"Pilihan tersulit dalam jatuh cinta adalah memilih menyakiti hati sendiri atau hati orang lain."
★★★
"Jadi, kenapa lo putus?" tanya Glo setelah menyeruput minumannya. Tatapan seriusnya tetap mengarah kepada Alicia yang terdiam."Ada masalah besar, ya? Atau karena cewek itu?"
Alicia masih bergeming dengan tangan yang memutar-mutar sedotan minuman miliknya. Tatapannya masih menatap kosong ke depan.
"Ca?"
Setelah berkedip dan menghela nafas, barulah Alicia menatap Glo yang mengangkat satu alisnya.
"Lo sakit?"
"Eh, eng-enggak."
Glo mengangguk singkat. "Lo mikirin si muka datar, ya?"
Alicia tak menjawab. Gadis itu malah memainkan kukunya.
"Ca, cerita sama gue. Jangan dipendam sendiri. Gue selalu siap menjadi tempat bersandar lo." Alicia tetap tak menjawab.
"Gue sayang sama lo, Ca. Gue nggak mau lo sedih gini. Dan kalau lo lupa, gue sahabat lo juga." Ujaran yakin dari Glo membuat Alicia mengangguk pelan.
"Jadi?"
"Engh ... me-menurut Kiki da-dalam persahabatan itu ada ... kemungkinan jatuh cinta nggak?" Alicia menghela nafas sebelum kembali berujar. "Maksudnya salah satu pihak menyukai sahabatnya atau mereka saling menyukai. Menurut Kiki gimana?"
Glo terdiam. Pertanyaan yang ditanyakan Alicia jelas sekali tengah menimpa dirinya saat ini.
Mungkin, Ca, sangat mungkin. Gue bahkan suka sama lo sejak pertama kali bertemu.
"Kiki? Pertanyaan Alicia aneh, ya?"
Glo berkedip kaget lalu tersenyum canggung. "Kagak! Soal itu ... gue ..." Matanya menatap teduh Alicia yang memasang raut penasaran. Bibirnya mengulas senyuman kecil. "Mungkin aja."
Alicia bergeming.
"Semua hal itu mungkin 'kan di dunia ini? Begitu juga tentang seorang sahabat yang mencintai sahabatnya. Itu ... mungkin." Glo berujar sambil menatap manik mata Alicia, seolah menyampaikan perasaannya lewat tatapan mata.
"Cinta itu datang karena terbiasa. Jadi, gampang sekali cinta datang di tengah orang yang bersahabat. Bagaimana tidak, mereka bahkan melakukan banyak hal bersama. Suka duka pun bersama. Iya, 'kan, Ca?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Firstlove Seorang Iceboy [END]
Fiksi RemajaRaffael Alexander atau biasa dipanggil Raffa. Seorang lelaki yang identik dengan sifat dingin dan cuek, membuatnya mendapat julukan si muka tembok dan si kulkas berjalan. Raffa banyak dikejar gadis-gadis cantik, tetapi dia tidak pernah sekalipun mem...