"Ca...kenapa lo lebih milih dia ketimbang gue?"gumam Glo sangat pelan.Sambil kembali meneguk minuman di tangannya.
"Bos,udah dong bos.lo udah minum banyak!"ujar Leki mengingatkan Glo yang tak henti - hentinya minum minuman keras.
"Bodo amat!"jawab Glo.Tangan kembali mengulurkan gelas yang sudah kosong ke bartender.
"Lagi!""Tapi tuan,anda sudah meminum terlalu banyak.Itu tidak-------"
Glo mendelik.
"Gue gak perduli!Tuang lagi anjir!""Tuang goblok!"
Bartender itu hanya bisa menurut.Kembali menuangkan minuman terlarang kepada pembelinya.Sebenarnya ia khawatir pria didepannya ini drop,tapi pria itu tidak percaya.Jadi terserahlah,yang penting ia sudah mengingatkan.
Kenzi menatap Glo datar.Jadi alasan kenapa hari ini pria itu tidak sekolah karena disini?Sebenarnya apa yang terjadi sampai - sampai ketuanya yang sebelumnya tak pernah mau menyentuh minuman terlarang itu menjadi menggila seperti ini?
Ah iya,Kenzi baru mengingat sesuatu.Dulu lelaki itupun pernah meminum minuman keras saat pertama kali bertemu dengannya disini.Saat itu lelaki itu langsung pingsan,mungkin karena pertama kalinya ia meminum itu.Dan ketika sadar,Glo menceritakan tentang dirinya dan kedua orang tuanya yang berpisah.Setelah kejadian itu,lelaki itu tak pernah sekalipun memegang apalagi menyentuh minuman itu.Katanya "Ngapain minum begituan.Udah mahal,bikin pala nambah pusing lagi!mendingan buat beli rokok."
Satu kesimpulan yang Kenzi dapat semenjak kejadian itu,yaitu Glo hanya akan meminum minuman itu jika mendapatkan masalah yang sangat berat baginya.Tapi masalah apa yang sekarang tengah dihadapinya?
Apakah karena perempuan itu?"Tuang lagi!" Bartender itu hanya menatap teman - teman Glo.
"Cepet!!"teriak Glo.Serko langsung mengambil alih gelas yang dipegang Glo.Melemparkannya asal hingga tak terbentuk lagi.Bartender itu menghela nafas,bisa dipotong gajinya kalau semua gelas dilempar.
"Lo!!" Glo menggeram kesal.
"Lo mau mati hah?!" Serko menatap Glo tajam,Glo pun sama.Leki menghela nafas panjang.
"Lo bener - bener mau mati?!""Gue?mau mati?" Glo beringsut berdiri,badannya terhuyung.Serko menangkapnya,tapi Glo menepisnya.
"Gue bisa sendiri!"Tak lama Glo malah tertawa.
"Hahaha bagus kalo gue mati sekalian!Gue mau mati!!GUE MAU MATI!!!""GUE MAU MATI!!!"teriakan Glo sontak membuat para penghuni club menatapnya.
Bugh!
"Bener - bener gila lo!" Kenzi menonjok Glo hingga pria itu terpental,tanpa memperdulikan tatapan kaget orang - orang.Bartender dan beberapa yang melihat menjerit.
"Bunuh gue Ken!bunuh gue!"perintah Glo sambil mengelap sudur bibirnya yang berdarah.Serko cepat tanggap membantu Glo berdiri.
"Apa - apaan sih lo Ken?"protes Serko.Leki memegangi Kenzi,berjaga jika tiba - tiba dia menonjok Glo lagi.Kenzi mengusap wajahnya kasar.Ia terbawa emosi melihat Glo yang seperti itu.
"Lo juga Glo!Lo gak mikir hah?lo mau mati gitu aja?lo gak kasian sama orangtua lo?"
"Orang tua gue gak akan peduli sama gue..."gumam Glo dengan nada menyedihkan.Setelahnya pria itu tertawa miris,"Hahaha gada yang peduli gue!Bahkan lo Ca!Lo lebih milih dia!!hahaha nasib gue memang miris..."
Serko menutup mulutnya rapat - rapat.Ia baru saja mengucapkan kata terlarang,mengungkit orang tua Glo.
"Glo..."lirihnya."Jadi bener,ini semua cuma karena sahabat lo itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Firstlove Seorang Iceboy [END]
JugendliteraturRaffael Alexander atau biasa dipanggil Raffa. Seorang lelaki yang identik dengan sifat dingin dan cuek, membuatnya mendapat julukan si muka tembok dan si kulkas berjalan. Raffa banyak dikejar gadis-gadis cantik, tetapi dia tidak pernah sekalipun mem...