"Raffa kenapa?" Raffa berhenti berjalan,menoleh,menatap datar Alicia.
"Raffa sakit?"
Raffa menggeleng,kembali berjalan.Alicia ikut berjalan.
"Ada masalah ya?"
Raffa kembali menggeleng.Alicia terdiam,berfikir."Terus kenapa Raffa diem seharian?"Tanya gadis itu lagi.Mereka kini tengah berjalan menuju kelas.Alicia merasa Raffa berbeda.Masa daritadi ia bertanya banyak hal,Raffa hanya terdiam.Kalaupun menjawab hanya berupa gelengan atau anggukkan.
Seperti tadi,Raffa hanya menjawab dengan gelengan.Membuat Aicia jadi binggung sendiri.Kalo gak sakit terus kenapa?
"Raffa marah ya?"
Raffa kembali menoleh,kembali menghentikkan langkahnya,mengernyit.
"Raffa marah sama Alicia 'kan?!orang daritadi Alicia tanyain diem mulu,"tuduhnya."Tapi marah karena apa?Alicia 'kan gak deket - deket sama cowok lain."
"Gue gak marah, Al,"jawab Raffa akhirnya.
Alicia mendengus,"Bohong!Raffa marah!" ia menunjuk Raffa dengan jari telunjuknya.
Lelaki didepannya menghela nafas,"Gue beneran gak marah Al."
"Enggak mungkin,Raffa pasti bohong 'kan?!Raffa pasti marah sama Alicia!" Alicia menatap Raffa penasaran,mengerutkan keningnya.
"Tapi karena apa?Apa karena tadi Alicia kelamaan ganti bajunya?kan cuma telat 5 menit dari biasanya!"lanjutnya sambil menatap Raffa tajam."Raffa gak seharusnya gitu.Masa cuma kayak gitu doang marah!Seharusnya Raffa tuh sa-----"
Alicia terdiam.Berhenti mengoceh saat jari telunjuk Raffa menempel di bibirnya.Ia menatap Raffa yang lebih dulu menatapnya.Menelan semua omelannya sekaligus.Raffa menurunkan jari telunjuknya,berdehem.Menarik nafas sejenak,mengalihkan tatapan.Bibir gadis itu membuatnya sedikit salting.
"Gue gak marah sama lo,Alicia..." Raffa berucap lembut.Kembali menatap Alicia yang terlihat sedikit salting dengan pipi merona.
"Be-beneran?"
Raffa mengangguk,Alicia tersenyum lebar.
"Lagian gue gak bisa marah sama lo.Lo...terlalu cantik buat gue marahin,"lanjutnya disertai senyuman menyebalkan.
Alicia melongo,kaget dengan Raffa yang jadi sok romantis gini.Padahal daritadi lelaki itu diam saja bak patung pancoran.Tapi tak lama pipi gadis itu memerah.Senyuman lebar yang hendak muncul ditahan olehnya.
"Kalo mau senyum,senyum aja."
"Siapa yang mau senyum?Raffa sotoy!" Alicia memilih menatap kedepan.
Raffa mendekatkan bibirnya ke telinga Alicia.
"Lo makin cantik kalo senyum."Alicia mendelik.Menatap tak percaya Raffa didepannya.Senyuman lebar kini tak bisa ditahannya.Ia menunduk.
Raffa tertawa pelan,"Udah,ayo ke kelas!"
Ia menggenggam tangan gadisnya.Melangkah perlahan menuju kelasnya,mengimbangi langkah gadis yang kini masih menunduk.Alicia memang selalu berhasil membuatnya tersenyum.Gadis itu bahkan selalu berhasil membuatnya melupakan masalah barang sejenak.
"Jangan nunduk,nanti nabrak."
Alicia mengangkat kepalanya,menatap Raffa lantas mengalihkan tatapannya.
"I-iya Raffa."Raffa menggelengkan kepala,tersenyum lebar.Tak peduli dengan teriakan histeris para siswi yang melihat senyumannya.
Karena senyuman Raffa adalah kejadian langka dikamus mereka.
Karena senyuman Raffa seperti komet yang butuh waktu bertahun - tahun untuk dapat dilihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Firstlove Seorang Iceboy [END]
Novela JuvenilRaffael Alexander atau biasa dipanggil Raffa. Seorang lelaki yang identik dengan sifat dingin dan cuek, membuatnya mendapat julukan si muka tembok dan si kulkas berjalan. Raffa banyak dikejar gadis-gadis cantik, tetapi dia tidak pernah sekalipun mem...