Raffa tersenyum menatap sekeliling.Terus berjalan hingga akhirnya berjongkok di salah satu batu nisan.Mengucapkan salam.
"Assalamualaikum ma."Tangannya bergerak mengelus nisan itu.Setelahnya ia mencabuti rumput yang tumbuh disekitarnya.Menengadahkan tangan,memejamkan mata.Mulai berdoa.
"Aamiin."ujarnya sambil mengusapkan kedua telapak tangan ke wajah.
"Mama apa kabar?"
"Disana enak gak ma?mama pasti bahagia 'kan disana?" Raffa tersenyum lebar sambil menatap makam,seolah makam itu adalah mamanya.
Tangannya kembali mengusap nisan itu.
"Ma,Raffa kangen mama.Mama kangen Raffa juga gak?"Sunyi.Hanya suara kicauan burung dan gesekan rumput yang terdengar.
Raffa menarik nafas dalam - dalam.
"Ma,papa kemarin pulang ke rumah setelah gak pulang 3 bulan.Raffa rasanya seneng ma.Papa ternyata masih inget rumah,inget Raffa.""Tapi....papa selalu bilang Raffa brengsek,Raffa brandalan.Apa itu bener ma?"
"Apa Raffa bener brengsek seperti yang papa bilang?"
Raffa menghela nafasnya.Mengusapkan telapak tangannya ke wajah.
"Mungkin papa bener,Raffa memang brengsek.""Tapi apa papa sadar kalo Raffa jadi brengsek karena papa?papa yang buat Raffa kayak gini!Apa Raffa masih salah?"
Raffa kembali menghela nafas.
"Maafin Raffa ma.Raffa gak bisa jadi anak baik seperti yang mama inginkan.Raffa gak nurut sama papa ma.Raffa jahat!Maafin Raffa ma...""Mama pasti marah sama Raffa disana.Tapi....Raffa beneran belum bisa maafin Raffa ma.Kesalahan yang Papa lakukan terlalu besar.Maafin Raffa..."
Raffa tersenyum,kembali mengusap nisan itu.
"Tapi mulai sekarang Raffa akan coba baikan sama papa seperti yang mama inginkan.Raffa akan coba demi mama.Biar mama gak sedih disana."Raffa mengusap matanya yang berkaca - kaca.Berdecak,menggerutu.
"Raffa bahkan gabisa tahan air mata saat ketemu mama.Raffa cengeng ya ma?" lelaki itu tertawa hambar."Oh iya ma,tadi Raffa ketemu kakek Jojo.Mama masih inget 'kan?kakek Jojo itu pemilik warung makan favorit kita ma."
"Dia tetap ramah seperti dulu.Dia tetap sangat baik sama Raffa,sampai sekarang.Raffa senang bisa bertemu dengannya lagi."
Hening lagi.
"Raffa pamit ya ma?udah sore.Besok - besok Raffa kesini lagi.Mama yang tenang ya disana."
Raffa sempat mengelus makam mamanya sebelum beranjak berdiri."Raffa akan berusaha maafin papa ma.Raffa pulang,assalamualaikum mama..."
Raffa mengusap wajahnya sebelum berjalan pergi menuju mobilnya.
"Akan gue coba usulan lo Rey."★★★★★★★
"Udah mainnya?!"
"Udah puas kelayapan sampai tengah malam tuan Alexander muda?"
Raffa menghela nafas.Menyebalkan sekali.Baru melangkahkan kaki dua langkah masuk ke rumahnya saja gerutuan itu sudah keluar.
Ia tidak peduli.Terus berjalan menghiraukan tatapan tajam pria yang tengah berdiri didepannya.Ia malah menatap Angel yang duduk disofa.Tersenyum,menghampirinya.
"Angel makan apa?"
"Es krim dari papa.Enak tau kak,mau engga?"tawar Angel.Ia menyodorkan es krim yang tinggal setengah ke mulut Raffa.Raffa menggeleng.
"Engga usah,buat Angel aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Firstlove Seorang Iceboy [END]
Genç KurguRaffael Alexander atau biasa dipanggil Raffa. Seorang lelaki yang identik dengan sifat dingin dan cuek, membuatnya mendapat julukan si muka tembok dan si kulkas berjalan. Raffa banyak dikejar gadis-gadis cantik, tetapi dia tidak pernah sekalipun mem...