Part 58 : Raffa marah

4K 156 0
                                    


"Kak Raffa!" Angel memanggil,Raffa menoleh.Tersenyum manis.

Angel tersenyum tak kalah lebar,segera berlari memeluk kakaknya.
"Kak Raffa main dikamar Angel yuk?Angel mau adain pesta minum teh sama si Flo.Kak Raffa ikutan ya??"pintanya.

Raffa terdiam sesaat sebelum berjongkok,menyamai tinggi adiknya.Tangannya mengusap rambut Angel sambil berucap,"Kak Raffa capek sayang.Nanti aja ya?"

Angel mendongak,"Nanti kapan?"sedikit merenggut.

Raffa tersenyum,menoel pipi adiknya."Nanti,abis Angel tidur siang.Kak Raffa beneran capek,abis jogging."

"Jogging?" Angel merengut.
"Sama siapa?"

"Ali---Eh kakak cantik."

"Sama kakak cantik?" Raffa mengangguk.Angel semakin merengut.
"Kok gak ngajak Angel?Angel 'kan mau main sama kakak cantik.Kak Raffa curang!" Gadis kecil itu bahkan sampai membuang muka.

Raffa terkekeh,"Iya - iya kak Raffa minta maaf.Minggu besok kita jogging sama kakak cantik mau?"

Angel segera mengangguk,matanya berbinar.
"Mau!!"

"Beneran 'kak?"
Raffa mengangguk,tersenyum.
"Masa kak Raffa bohongin malaikatnya kakak sendiri sih?"

Angel tersipu malu kemudian terkekeh.
"Yaudah deh Angel main sendiri dulu ya kak?nanti siang kita main pokoknya!"

"Siap!!"jawab Raffa sambil hormat ala tentara.Angel terkekeh sebelum berlari memasuki kamarnya.

Raffa menghela nafas sebelum melangkah menaiki tangga menuju kamarnya.Setelah sampai dikamar,ia segera menutup pintu kamarnya.

"Huuh panasnya..." lirihnya sambil menekan remot untuk menghidupkan AC dikamarnya.Setelah itu ia mendudukkan bokongnya di sofa yang ada dikamar.

"Gue kenapa sih?"gumamnya.

"Kenapa gue kayak kepanasan gitu waktu liat lo sama si brandalan itu Al?"

Hening.

Raffa menghembuskan nafasnya kasar.
"Apa gue cemburu...lagi?"

Lekaki itu berdecak.Memegang sebuah buku yang tergeletak di sofanya.Buku menggambar Angel.Melihat gambarnya sekilas lantas menutupnya kembali.Pikirannya belum bisa fokus.

"Lagian lo juga Al,ngapain ngobrolin hal gak penting sama cowok aneh itu?!pake acara pegangan tangan segala lagi!"ujarnya mengeluarkan segala unek - uneknya.Sesungguhnya Raffa gengsi mau bilang kalo dia cemburu.Jadi ia memilih mendiamkan gadis itu.

Memang satu hal kelemahan Raffa yaitu kalo cemburu ia jadi gampang marah.Ngebentak sana,ngebentak sini.Tak peduli siapapun orang yang dibentaknya.Seakan - akan hatinya itu sudah terbakar jadi gak bisa ngeliat mana yang temen mana yang bukan.

"Ahhh sialan!"

Matanya menatap ke luar melalui jendela.
"Maaf Al,gue gak bermaksud buat lo nangis.Gue tadi cuma...cuma...Cemburu."

Raffa mengusap wajahnya kasar,menghela nafas.
"Ternyata yang namanya cinta lebih rumit dari soal Fisika dan Kimia."

★★★★★★★

"Kak Vero..."lirih Alicia.

"Senengnya abis jogging sama pacar!!"ledek Vero tanpa menoleh.

"Kak..."

Mendengar nada suara adiknya yang bergetar,Vero yang tengah memasak menoleh,menatap adiknya yang memasang wajah lusuh.Tapi Vero tak terlalu menghiraukannya,ia melanjutkan acara memasaknya.
"Kenapa?abis jatoh?"

Firstlove Seorang Iceboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang