Epilog

7K 213 106
                                    

"Bukan berpisah, kita hanya tidak berjumpa untuk sementara. Bukan pula untuk melupa, tapi sekedar untuk menyembuhkan luka."

~FSI~

~FSI~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

★★★








"Dimana Alicia?"

Benar-benar sial! Sudah berpisah dengan Caca lalu ditabrak cewek aneh, sekarang dirinya harus berhadapan dengan lelaki aneh berwajah datar di depannya?

Sial!

"Dimana Alicia?" tanya lelaki itu lagi, penuh penekanan.

Glo tak menjawab, malah menatap tajam lelaki di depannya. "Darimana lo tahu gue di sini?"

"DIMANA ALICIA?!"

Glo menghembuskan nafas kasar lalu membuang muka. "Udah pergilah! Caca males lihat muka lo lagi, pacar yang selingkuh di depan mata. Brengsek," jawab Glo santai lalu menyesap rokok di tangannya.

Raffa yang tengah dilanda emosi langsung menarik kerah jaket Glo. Belum sempat melayangkan bogeman mentah, Glo terlebih dahulu menepis tangannya.

"Menurut lo dengan nonjok gue, Caca akan kembali?" Glo menatap Raffa yang menatapnya datar. "Sayangnya enggak, Bro."

Raffa tak merespon, hanya menatap Glo yang memutar bola mata. Mereka sama-sama terdiam.

Glo melirik Raffa yang menunduk. "Susul Caca sono, kalau lo beneran cinta."

Raffa semakin tidak mengerti dengan jalan pikiran Glo. Bagaimana mungkin lelaki itu malah menyuruh Raffa mengejar Alicia meskipun dia mencintai Alicia?

"Selama ini gue memang sangat gak suka Caca pacaran sama cowok aneh kayak lo. Tapi, bagaimana pun juga gue tahu kalau—  sumpah, sebenarnya gue jijik bilang ini," Glo menarik nafas sebelum kembali berujar. "Caca sayang dan cinta sama lo. Kalau lo BENERAN sayang dan cinta sama Caca gue, lo susul ke Paris sono. Itupun kalau lo BENAR CINTA!"

"Lo gila," desis Raffa.

Glo tersenyum sinis. "Lebih gila mana, cowok yang membiarkan cewek yang disukainya bahagia bersama orang yang dicintainya atau cowok yang KATANYA CINTA BANGET sama ceweknya tapi nggak mau memperjuangkannya?" tanyanya sembari menaikkan sebelah alisnya.

"Lebih gila mana, Muka Datar?"

Raffa tetap tak buka suara.

"Ah, percuma gue ngomong sama lo. Lo kan bego." Glo tersenyum miring, mencoba memancing emosi Raffa. Tapi sayangnya, Raffa tak menggubris.

Firstlove Seorang Iceboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang