Part 82 : Bicara

2.5K 143 20
                                    

"Hati perempuan itu rapuh dan mudah hancur. Saat hatinya hancur, akan butuh waktu yang sangat lama untuk memulihkannya. Jadi, siapapun kamu, aku harap kamu sedikitpun tidak menyakiti hati perempuan."

~FSI~

★★★★★


Seorang gadis tengah mengayuh sepedanya dengan cepat seraya mendumel, mengutuk jamnya yang tidak berhasil membangunkannya. Benar-benar jam tak berguna!

"AWAS ...!" Teriakan Alicia sontak membuat beberapa siswa dan siswi menghindar, bahkan pak Udin langsung membukakan gerbang untuknya.

"Makasih, Pak!" Sebelum masuk, sempat-sempatnya Alicia mengucapkan terima kasih.

Setelah memarkirkan sepedanya di parkiran, Alicia langsung berlari cepat menuju kelasnya. Bel masuk akan berbunyi beberapa menit lagi dan sialnya jam pertama adalah jam Pak Dewa, guru biologi yang teladan seperti Bu Luki.

Menyebalkan!

"Aduuuh!" Alicia mengusap kepalanya lalu mengambil tasnya. Tepat saat kepalanya mendongak, ia terdiam. Seseorang yang ditabraknya pun ikut terdiam.

Dia kenapa ... Enggak Alicia, enggak!

Tanpa ba-bi-bu langsung saja Alicia berlari menjauh. Lebih baik dia cepat menuju kelas daripada menatap wajah mereka.

Begitu sampai di kelas, Alicia langsung meneguk air putih yang dibawanya, sampai tinggal setengah.
"Leganya ...."

"Telat lo? Kenapa?"

"Kesiangan, hehe." Alicia menjawab dengan cengiran kemudian mengambil buku untuk mengipasi wajahnya.

"Karena mikirin Raffa?" Pertanyaan Tasya membuat Alicia menghentikan pergerakan tangannya.

"Engh ... Udah masuk, ya?" Alicia balik bertanya dengan mengganti topik pembicaraan.

Tasya menggeleng, melirik jam di depan kelas. "Belum sih, 2 menit lagi."

"Syukur deh. Alicia jadi bisa ngambil nafas banyak-banyak." Alicia terkekeh saat Tasya menatapnya malas. Dengan tangan yang terus mengipasi wajah, matanya bergerak mengamati sekitarnya. Saat menangkap objek yang dicari, dia segera membuang wajah dan berlagak sibuk.

"Masih bertahan lo?"

"Atau ... udah putus?"

Alicia hanya tersenyum kecil sebagai jawaban.

Saat bel masuk berbunyi pun, sempat-sempatnya Alicia melirik Raffa yang menatapnya intens.

Ingat, Alicia, ingat! Nggak usah grogi apalagi sampai baper, karena dia bukan siapa-siapamu lagi! Ingat itu!

Saat Pak Dewa tengah menjelaskan materi pun, Alicia sempat melirik Raffa. Gadis itu langsung membuang muka dan meletakkan kepalanya di meja saat Raffa balik menatapnya.

Bodoh! Ngapain ngelirik Raffa sih? Move on dong Alicia, move on!

"Alicia Bella Fransisca, apa yang kamu lakukan? Kamu hendak tidur saat saya sedang menjelaskan materi?!"

Firstlove Seorang Iceboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang