Dua pria berbalut setelan formal itu duduk begitu gagah di sofa yang ada di ruangan CEO Williams Company. Di tangan masing-masing sudah ada segelas bir yang menemani malam sepi mereka. Ruangan ini dibiarkan temaram. Hanya sorot lampu dari kendaraan terlihat berkerlap-kerlip dari balik dinding kaca ini.
"Tuan?" ucap seorang pria dari ambang pintu. Di belakangnya juga ada seorang wanita dan pria yang terlihat seumuran dengannya.
"Oh, Christian. Masuk!" tukas Tn. Thomas dengan gerakan tangan mengayun.
Tiga orang itu berjalan mantap dan duduk di sofa yang sama dengan tuan mereka. Wanita itu meletakkan berkas-berkas di atas meja.
"Bagaimana?" tanya Tn. Richard.
Wanita itu menghela napas. "Kami sudah menemukan siapa yang menabrak Nona Amanda."
Tn. Thomas menegakkan duduknya dan sedikit memajukan tubuhnya. "Siapa?"
Wanita itu menatap tuannya. "Leillya. Putri Tuan Celeb Jonathan."
"Fuck! Ada apa dengan gadis itu? Dia selalu menganggu putriku," geram Tn. Thomas.
"Lanjutkan, Zayya!" titah Tn. Richard.
Zayya menunduk dan membuka berkas itu. "Itu bukan kehendaknya, Tuan Thomas. Leillya dikendalikan."
Tn. Thomas dan Tn. Richard mengernyit. "Apa maksudmu dikendalikan, Zayya?" ucap Tn. Richard sambil menggeleng tak mengerti.
"Leillya ada dalam kendali Harry Reeves dan Elizabeth Friz. Mereka mengancam Leillya dengan akan membunuh orang tuanya. Bahkan sepupunya juga sudah menjadi korban, karena Leillya tidak menjalankan perintah mereka. Mereka juga memperdaya kakaknya, Michael Jonathan untuk membunuh Nona Kayle dan kita membunuh Michael, Tuan," papar Zayya.
"God damn it! Jadi kita hanya masuk ke dalam perangkap mereka?" tukas Tn. Richard.
Tn. Thomas mengepalkan tangannya. Rahangnya mengetat sampai giginya berbunyi gemeretak. Dia memang sensitif jika berhubungan dengan kematian putri sulungnya.
"Saya melihat Harry menodongkan pistol pada Leillya yang mengemudikan mobil malam itu, Tuan," tambah James.
"Tapi kita sudah mendapatkan Weslee, mantan kekasih Harry. Kita bisa mendapatkan informasi darinya, Tuan. Selain itu, kita akan melindunginya. Saya tidak ingin lebih banyak korban. Cukup Tuan Benedict, Azka, Michael, dan Julia yang jatuh akibat semua ini. Saya akan berusaha," ucap Zayya dengan mengepalkan tangannya.
"Tuan Benedict dan Azka? Siapa mereka?" tanya Christian.
Tn. Thomas menghela napas berat. "Mereka tewas dalam misi penyelamatan istriku."
Pundak Zayya bergetar. Matanya memanas mengingat insiden itu. Dia bersumpah akan membunuh orang itu. Pria laknat yang telah membunuh adik tercintanya yang sama sekali tidak terlibat dengan semua ini.
Christian dan James menatap Zayya yang menunduk dengan sendu. Berbeda dengan dirinya yang baru bekerja dengan keluarga ini selama delapan tahun, Zayya sudah menjadi agen rahasia sejak 24 tahun yang lalu. Dia melewati kehidupan kanak-kanaknya dengan berlatih menjadi senjata. Dia sudah mahir dengan teknik bela diri dan penguasaan berbagai senjata di usianya yang masih sangat muda. Saat berusia sembilan tahun, dia sudah terjun menjalankan berbagai macam tugas. Dan semuanya sangat mulus. Kegagalan yang dia dapatkan untuk pertama kali, selalu diingatnya dan menghantuinya. Dimana dia tertipu dengan umpan yang diberikan Lucas Brentford malam itu. Dia mengira, Andrew yang menjadi sasaran, tapi ternyata justru Kayle yang sebenarnya diincar. Zayya terus meratapi kebodohannya itu.
"Evelyn?" tanya James.
"Ya, James. Evelyn termasuk dari masalah ini. Dia.. Dia putriku," tukas Tn. Thomas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Count Down [The Rest Of Life]
Romance#14 in action (01-02/02/2019) Setiap kali mata ini terbuka, semua orang akan berkata betapa indahnya dunia ini. Tuhan menghiasnya dengan hangat sinar mentari di pagi hari menampakkan segala aktivitasnya. Taburan bintang di langit malam dengan se...