35 tahun yang lalu...
Seorang pemuda berseragam sekolah itu menginjakkan kakinya di rumah megahnya. Seperti biasa, ia akan menuju dapur untuk mengambil minuman dingin dan beralih ke kamarnya. Karena hidup dalam gelimang harta, pemuda ini tak tahu sopan santun. Banyak pembatu yang dia pecat hanya karena tak ada air dingin saat ia ingin minum. Namun pria yang menjabat sebagai kepala pelayan Smith mansion itu begitu sabar meladeninya.
"Tuan muda Richard sudah pulang. Kami sudah siapkan es buah, air putih dingin, ice cream, sirup, aneka jus, dan lain sebagainya untuk Anda," seru Gordon, kepala pelayan itu.
Pemuda itu menoleh padanya dengan kedua alis terangkat. "Oh, bagus. Dimana Ayah?" tanyanya dengan mengambil satu kotak ice cream.
"Tuan sedang ada tamu."
"Penting, kah?"
Gordon menggeleng pelan. "Saya tidak ta-"
"Richard! Kau sudah pulang."
Pemuda bernama Richard itu menoleh dan mengernyit karena yang didapatinya tidak hanya sang ayah. Tapi disana juga ada seorang wanita dan muda-mudi. "Siapa mereka?"
Tuan besar Smith mansion mengambil duduk dan mempersilakan tamunya untuk duduk. "Richard. Perkenalkan, ini Odelia Brentford dan putra putrinya, Lucas Brentford dan Ulyssia Brentford."
Richard hanya mengangkat satu alisnya dan melanjutkan makan ice cream.
"Ayah berencana akan menikah dengan Bibi Odeli-"
TING!
Sendok itu terjatuh ke lantai. Richard Luther Smith menajamkan matanya menatap tamu ayahnya satu persatu. Pemuda bernama Lucas itu sepertinya seusianya. "Richard tidak butuh ibu pengganti, Ayah," ucap Richard tak setuju.
"Bukan kamu, tapi Ayah, Richard. Menurutlah! Lagipula kamu sudah besar," tukas sang ayah memenangkan argumennya.
Richard mendecak kesal dan pergi meninggalkan dapur yang didesain jadi satu dengan ruang makan. Sesampainya di kamar, Richard melempar tasnya ke sembarang tempat dan menjatuhkan dirinya di atas ranjang. Ia angkat tangannya ke udara.
"Menyebalkan!" dengusnya.
Satu minggu sejak acara perkenalan itu, Richard benar-benar memperoleh keluarga baru. Ayahnya menikahi Odelia sehingga ia harus berbagi rumah dengan dua saudara tirinya. Keduanya bukan kelas Richard. Mereka terlalu kampungan untuknya. Richard yang merupakan anak sedikit berandal harus memiliki saudara yang sepertinya kutu buku. Lihat saja Lucas yang mengenakan kacamata baca super tebal dan selalu menggunakan pakaian rapi di kancing hingga ke puncak. Rambutnya juga selalu licin dan terlihat tampang sedikit idiot. Sedangkan yang satu, adiknya, Ulyssia adalah gadis yang sama sekali tidak memiliki nilai estetika. Richard menghela napas berat ketika memikirkan itu.
*****
Richard tengah duduk di kantin dengan menyesap jusnya yang sudah gelas ke tiga. Pagi ini dia sudah mendapatkan tatapan aneh karena membawa makhluk tidak jelas bersamanya. Suara tawa mengejek dari teman-temannya semakin membuatnya kesal. Kenapa juga harus satu sekolah sih!, gerutunya dalam hati.
"Whoi! Melamun, ya? Kenapa?"
"Ct! Kau tak lihat pagiku sudah buruk," ucapnya kesal.
"Aku juga tak habis pikir. Kenapa ayahmu menikahi wanita kampungan itu? Dan.. sekarang harus bersaudara dengan mereka. Jika aku jadi kau, aku pasti tak akan tahan," ucap sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Count Down [The Rest Of Life]
Romance#14 in action (01-02/02/2019) Setiap kali mata ini terbuka, semua orang akan berkata betapa indahnya dunia ini. Tuhan menghiasnya dengan hangat sinar mentari di pagi hari menampakkan segala aktivitasnya. Taburan bintang di langit malam dengan se...