PART 51

130 10 0
                                    

"Kau memang canduku. Membuatku ingin.. ingin.. dan terus ingin berada di dekatmu."

Anthonio Luther Davidove

☘☘☘☘☘

    Gadis itu terlihat begitu cantik berbalut gaun berwarna navy blue begitu kontras dengan kulitnya yang putih. Heels hitam yang dikenakan membuat kakinya terlihat jenjang sehingga menambah keanggunannya. Rambutnya dikepang bak princess di negeri dongeng dengan hiasan flower crown kecil yang terbuat dari perak juga dengan gelang yang ia lingkarkan di tangan kirinya. Kalung itu, kalung dengan liontin berbentuk bunga mawar berwarna biru laut yang terbuat dari berlian membuatnya semakin cantik. Anting yang ia kenakan juga berbandul batu berlian berwarna senada dengan kalungnya.

"Oh my god, my sweety. You look so beautiful," seru Ny. Millene saat mendapati putrinya yang menuruni anak tangga.

Tn. Thomas tersenyum bahagia melihat putrinya yang begitu siap untuk hari ini. Amanda Chaterine Williams, hari ini akan melaksanakan wisudanya. Ia memberikan senyum manis untuk kedua orang tuanya yang langsung memeluknya erat.

"Sudah siap?" seru Tn. Thomas menginterupsi dan dibalas anggukkan mantap dari Amanda.

Kampus yang berjajar gedung-gedung itu sudah ramai dengan keluarga wisudawan-wisudawati. Bertepatan dengan Amanda yang turun dari mobil bersama orang tuanya, Camellia dan ibunya juga turun bersama Albert. Tn. Thomas berjalan menghampiri mereka.

"Nyonya Benedict," panggilnya dengan mengulurkan tangan dan disambut dengan hangat.

Albert tersenyum manis melihat Amanda yang sangat cantik hari ini. Camellia juga menatapnya senang, namun terselip kesedihan di matanya.

"Kamu cantik sekali, Amanda," tukas Camellia memuji.

Amanda merona. "Kamu lebih cantik, Camellia."

"Ya sudah, ayo masuk!" seru Ny. Millene.

Pria berbalut setelan formal itu mengemudi dengan senyum yang terus terukir di bibirnya. Hatinya tengah bermekaran seperti bunga yang ada di sampingnya. Senyumnya semakin merekah setiap kali menoleh pada buket bunga itu. Ada dua bunga, mawar merah muda untuk calon istrinya, dan sebuket bunga lagi untuk calon ibu mertuanya. Ia akan menghadiri hari kelulusan calon istrinya yang terus membuatnya merindu.

 Ia akan menghadiri hari kelulusan calon istrinya yang terus membuatnya merindu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambutan sudah ia berikan. Betapa bahagianya pasangan suami istri paruh baya yang bermarga Williams itu. Mereka sampai standing applause saat putri mereka dipanggil sebagai lulusan terbaik dan memberikan sedikit sambutannya sebagai wisudawan terpilih. Wanita itu sampai menangis haru menyaksikan putrinya yang luar biasa. Mereka jadi mengingat putri sulung mereka.

"Mama! Papa!" seru gadis itu yang baru saja turun dari panggung. Ia menghambur memeluk kedua orang tuanya. Mereka menjadi sorotan karena gadis itu baru saja menyelesaikan pidatonya. Setiap mata yang memandang mereka, terukir senyum di bibir masing-masing. Termasuk pria yang berada sedikit jauh dari mereka.

Count Down [The Rest Of Life]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang