[from Sehun, to]
Gak kerasa seulgi bentar lagi libur UTS, artinya jadwal keberangkatan Prancis makin deket.
Tapi, namanya juga anak semester akhir UTS gak UTS libur gak libur skripsi tetep ngehantuin. Gue sengaja ngeliburin diri buat bantuin dia ngerampungin BAB V karena rencananya habis dari Prancis dia bakal sidang.
Sempet gue tanya apa liburannya mau di tunda dulu biar dia konsen? Tapi, Seulgi nolak katanya udah gak sabar ketemu Prancis lagi. Yaudah kalau gitu, paling gue bantu dia prepare materi buat sidang.
Moko lagi tiduran di sofa, sedangkan Moka dari tadi deket-deket mulu sama seulgi. Mungkin Moka ngerasain kali ya, khawatirnya seulgi begitu tau dia anjingnya Mura.
Well, hari pertama nemuin Moka gue gak terlalu ngeuh kalau dia Brown. Setelah agak lama gue liatin dan kelanjur manggil seulgi gue sadar kalau gue gak asing sama Moka. Udah agak lama gue gak ketemu Moka waktu itu dan kayaknya dia sedih luar biasa di buang Mura, jadi kondisinya ya kayak apa yang terjadi kemarin.
"Rasanya sidang gimana sih, Ose?"
"Ya gitu, deg-degan paling."
"Yang lain kek jawabannya."
"Apa ya, paling kamu harus hatam sama materi kamu sendiri biar pas ditanya gak gelagapan. Terus positive thinking aja. Kalau kamunya pede, semua lancar kok. Asal jangan overpd, kadang ada beberapa dosen yang pengen ngerjain mahasiswa beberapa lagi killer. Cuman kamu harus percaya kamu bisa, pasti lancar."
"Serem anjir."
"Lebih serem kamu ngambek." Kata gue pelan banget.
"Kamu sih cari gara-gara."
Lah kedengaran :(
"Iya maaf."
"Btw, beli eskrim yu. Otak aku mumet."
Gue liat jam, udah sore ternyata. Yaiya sih pasti panas otak seulgi orang dari pagi ngerjain skripsi.
"Ok, aku ganti baju dulu."
"Aku juga."
Sekitar lima belas menitan, kita langsung caw. Di salah satu Mall langganan seulgi, gue sama dia beli dan makan eskrim.
Udah lama banget gak sih, terkahir gue jalan kapan coba sama dia?
"Perusahaan gimana?"
"Lancar. Aku lagi ngembangin produk baru sama fitur tambahan,"
"Jadi kamu bakal nambah karyawan sekarang?"
"Iya kayaknya."
"Bagus deh, selamat ya kamu udah berhasil bikin lapangan pekerjaan."
"Masih gak seberapa, tapi makasih manusia eskrim."
"Iya idung babi."
"Income dari produk pertama itu gede banget. Semua udah masuk rekening aku, kamu pengen sesuatu? Aku sekarang sanggup kok beliin kamu berlian sekali pun. Atau kamu mau rumah baru? Mobil?"
Seulgi ngegeleng santai, dia masih asik makan eskrim stoberinya.
"Tetep disamping aku, yang aku mau cuman kamu."
Anjir.
Padahal dia ngomong dengan muka lempengnya tapi gue ngerasa kayak lagi di gombalin, gue jadi ngeblush.
"Kamu harus terus sehat, bahagia, panjang umur dan jadi suami aku seumur hidup kamu. Itu yang aku mau."
Pengen nangis :"''(((((
Ini kalau di rumah udah gue bawa ke kamar, sumpah.
"Makasih Gi." Speechless ah.
"Jangan nangis oy! Malu diliatin."
"Eh iya maaf."
Dia ketawa, persisnya ngetawain gue. Yaudah gak apa-apa yang penting dia ketawa.
"Aku bahagia sama hidup aku sekarang, aku ngerasa cukup sama semua yang aku punya. Aku bangga kamu bisa bertanggung jawab penuh sama keluarga kecil kita sekarang, beside aku gak mau pindah rumah karena disana ada banyak kenanga kita. Jadi, simpen aja uang kamu buat modal perusahaan ya atau sisihin dikit buat beli stock eskrim aku."
;'))))))
Gue pindah duduk ke samping dia dan nyium istri paling gemezzzzzzzzin ini.
"Aku bangga punya istri kayak kamu."
"Harus dong, kan aku gak punya kloning."
"Hah?"
"Iya, maksudnya aku cuman ada satu di dunia ini. Lemot ah, kzl."
"Apa coba." -_-
"Zzzz."
"Btw, kamu mau liat produk baru aku gak?"
"Applikasi apa emang sekarang?"
"Ini hasil kerjasama sama perusahaan Singapura. Launching tahun depan."
"Ohh, request gitu?"
"Semacam lah."
"Mana-mana liat,"
Meskipun gue sama seulgi beda jurusan, beda minat. Tapi seulgi tuh tau banget gimana caranya ngetreat orang. Buktinya meskipun ngobrolin apa yang jadi passion gue, dia gak keberatan.
Sore itu berkahir jadi malam yang hangat diantara kita, oh Gosh i miss every moment with her.
See ya, in next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfetic Tone
Romance𝙨𝙩𝙖𝙩𝙪𝙨 : 𝙛𝙞𝙣𝙞𝙨𝙝 Dipertemukan takdir sebagai sejoli adalah keajaiban semesta akan pengaturan manusia. Hal ini berlaku bagi mereka yang bersama atas nama cinta. Namun, bagaimana jika bahtera rumah tangga justru menyatukan dua orang tak sal...