[from Sehun, to]
Gue gak ngelanjutin langkah begitu lihat seulgi, pergi... lagi.
"Gak ngejar?" Kata Baekhyun begitu gue nyampe ditempat mereka nongkrong.
"Percuma."
"Udah berapa lama deh kalian kayak gini?"
"Sebulan,"
"Anjir! Seulgi gak nyerita apa-apalah. Dia cuma ngeluh skripsi doang,"
Namanya juga Seulgi, kapan sih mau ngerepotin orang?
"Kalian kapan sidang,"
"Bentar lagi,"
"Btw, selamat ya Krystal gue denger Lo jadian."
"Hehehe Iyah nih, makasih Hun."
"Siap, Lo gimana Baek? Jomblo aja?"
"Gak usah bahas, standar gue tinggi."
Dasar emang, Baekhyun tuh menghibur orangnya :)
"Yaudah kalau gitu gue balik ya, salam buat Kai. Lo juga cepet cari cewek sana, biar gak difitnah mulu."
"Sembarangan Lo."
"Siap hun!"
Gue senyum terus ya otewe balik.
Nyampe rumah, gak ada siapa-siapa. Kayaknya seulgi masih nongkrong diluar.
Gue tungguin dia sampe ketiduran dan malem datang.
Begitu gue bangun, gue liat seulgi naik tangga. Gue susul.
"Aku capek kamu giniin terus," cegat gue megang tangannya. "Tolong, berhenti Gi."
Dia diem, ngeliatin gue.
Kita saling berhadapan.
Gak lama,
"Kamu itu manusia paling bodoh yang aku kenal." Kata dia.
"Aku minta maaf kalau aku bikin salah sama kamu, iyah aku emang manusia bodoh, bodoh banget. Tapi, tolong jangan acuhin aku lagi."
"Aku gak butuh kamu minta maaf! Aku cuman pengen kamu sadar, ngerti gak sih?!"
"Apa? Kamu bahkan gak bilang atau ngejelasin satu hal pun sama aku. Kamu bikin aku bingung, rasanya kayak siksaan yang gak berhenti-berhenti."
"Apa artinya aku buat kamu?"
Eh?
Gue kaget dia nanya hal kayak gitu.
"Apa?"
"Ka, kamu..."
"Kalau aku gak lebih dari sekedar alat penenang buat kelurga kita, kamu gak seharusnya repot pusingin aku yang emang begini. Dari awal kenal juga aku bukan orang ramah. Udah lah Hun kamu cuman buang-buang waktu."
Seulgi lagi dan lagi pergi ninggalin gue.
"Seulgi, tunggu... kasih kesempatan aku buat jawab."
"Apa lagi!"
"Please sekali aja kasih aku kesempatan."
"Ok. Sekarang aku tanya sama kamu, hari terkahir kita di Amerika siapa yang kamu temuin?"
Badan gue kaku.
Rasanya kayak disambar petir.
Jadi, seulgi tau?
"Aku nunggu kamu sebulan ini buat jujur sama aku, nunggu kamu nyeritain semua yang terjadi. Kenapa sih Hun, kenapa kamu tuh bodoh banget. Apa ada aku disisi kamu itu gak cukup? Apa aku gak pernah kamu anggap? Atau aku disini yang bodoh, mulai berharap sama kamu?"
Seulgi nangis... Jangan nangis, Lo gak boleh nangis Gi. Gue gak sanggup liat Lo nangis.
Gue ngusap air matanya, hati gue sakit.
"Kamu dunia aku. Kamu lebih berarti dari segala hal yang aku punya, aku gak bisa hidup tanpa kamu. Tolong dengerin aku, ini salah paham. Aku bisa jelasin semuanya."
"Bohong. Dunia kamu cuman satu dan gak pernah ada yang lebih berarti ngelebihin apapun di hidup kamu selain, Mura. Aku benci kamu Sehun."
Bruk.
Pintu jadi saksi bisu gue cuman bisa ngebiarin dia nangis sendiri.
Meow
Meow
"Gue hopeless, Moko."
Hamba nyerah ya Tuhan. Rasanya gue jatuh ke jurang terdalam dan gak ada yang bisa nyelamatin gue.
n o t e d
Inget guys, harus strong 💪😄
See ya, in next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfetic Tone
Romance𝙨𝙩𝙖𝙩𝙪𝙨 : 𝙛𝙞𝙣𝙞𝙨𝙝 Dipertemukan takdir sebagai sejoli adalah keajaiban semesta akan pengaturan manusia. Hal ini berlaku bagi mereka yang bersama atas nama cinta. Namun, bagaimana jika bahtera rumah tangga justru menyatukan dua orang tak sal...