[from Sehun, to]
- present.
Cheo anak laki-laki gue satu-satunya dari tadi gak bisa diem, jalan sana jalan sini, sempoyongan udah kayak pusing skripsian, padahal kamu belum masuk Playground loh nak :( bikin gue ikutan cape dan kewalahan.
Kata dokter dan banyak sumber terpercaya, Cheo emang lagi golden age buat belajar dan memulai aktifitas. Sehubungan istri gue juga lagi hamil anak kedua maka gue lah yang akan setia menemani 'kegilaan' Cheo pada jam-jam tertentu khususnya seperti sekarang.
"Ba, ba..."
"Ya sayang?"
"Ba, ba, cat..."
Duh, lucunya anak gue.
Nunjuk kucing sambil ngemil kue, dia keatawa puas banget. Kalau udah begini, gak rugi deh gue nemenin Cheo mau berapa lama pun bawaannya jadi bahagia terus.
Selesai makan siang dan minum susu, gue bacain Cheo beberapa cerita dari buku khusus anak-anak. Di pangkuan gue, Cheo serius banget merhatiin gambar yang dibuat 3D seolah beneran padahal cuman efek kertas yang bisa diberdiriin. Cheo kalau udah serius wajahnya agak jutek gimana... gitu, mirip lah sama istri gue tercinta walaupun katanya senyum Cheo lebih mirip gue.
Lama kelamaan, Cheo pun tidur.
Sudah barang pasti ya, perut kenyang terus dibacain cerita mana dipangkuan bokap yang super nyaman dan hangat bakal selalu jadi jurus ampuh buat bikin Cheo segera lanjut bermain di alam mimpi.
Cup!
Gak pernah sekali pun gue bosen lihat wajah Cheo yang lagi tidur, seneng banget bisa nyium kening Cheo yang lucunya udah ngalahin beruang madu.
"Baba, sayang kamu nak, Zacheo."
Beranjaklah gue ke lantai dua, buka pintu dan memindahkan badan kecil Cheo ke kasur, sementara gue... melanjutkan kegiatan beresin mainan Cheo yang berantakan.
Ya, beginilah nasib.
Setelah semua mainan Cheo kembali ke box, gue... menghempaskan diri ke sofa berbekal air putih dan rasa cape.
"Ose!!!"
Nah itu dia istri gue datang.
"Hai sayang, udah nemu barangnya?"
"Ada kok, tuh aku juga sekalian beli coklat."
"Mantap, mau kalau gitu."
"Tapi Cheo mana?"
"Diatas lagi tidur,"
"Aku mau liat Cheo dulu ya,"
Jadi tuh, sejak pagi Seulgi pergi bareng Nala ke Super market cari barang buat next baby, berhubung dia juga pengen pergi ke Spa gue serahkan pada Nala untuk memani, sedang gue jagain Cheo di rumah.
Sejak hamil lagi seulgi emang jarang keluar rumah, makanya waktu Nala bilang mau girls time gue gak keberatan. Boleh-boleh aja asal bisa jaga diri.
"Kamu udah makan?" Lanjut Seulgi, baru aja turun dari lantai dua.
"Belum sayang,"
"Mau aku angetin sup sama ayamnya?"
"Iyah deh boleh, tapi kalau kamu cape nanti biar sama aku aja."
"Gak apa apa Ose."
Saat-saat dimana gue bisa ngobrol sama Seulgi even cuman di ruang makan, habis itu nonton dan nyemil bareng i think that is the best moments for me because always make me nyaman dan tenang. Gue juga kan gak libur setiap hari, makanya gue sangat bersyukur kalau bisa kumpul kayak sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alfetic Tone
Romans𝙨𝙩𝙖𝙩𝙪𝙨 : 𝙛𝙞𝙣𝙞𝙨𝙝 Dipertemukan takdir sebagai sejoli adalah keajaiban semesta akan pengaturan manusia. Hal ini berlaku bagi mereka yang bersama atas nama cinta. Namun, bagaimana jika bahtera rumah tangga justru menyatukan dua orang tak sal...