|7|

7.4K 503 9
                                    

Setelah seminggu Alvin pulang dari rumah sakit dengan Lisa sebagai bunda tahu keadaan tubuh Alvin yang sebenar benarnya tanpa anak bungsunya itu bisa tutupi lagi, untuk sekolah alvin seharusnya dari minggu kemarin ia sekolah tapi Lisa tidak mengijinkannya.

Saat ini keadaan tubuh alvin yang memar-memar sudah memudar bekas lukanya sedikit demi sedikit mengering tinggallah pemulihan retakan tulang rusuk alvin selalu Lisa cek tiap malam sebelum alvin tertidur ataupun sudah tidur fisik alvin dapat memulih tapi mental trauma alvin masih ada malahan sesudah kejadian di ruang rawat waktu itu, Alvin yang memang jarang bicara semakin pendiam dingin dan sulit untuk di dekati.

"Sst..".

"Ssutt.. bunda di sini". Bisik Lisa mengusap lembut surai hitam alvin dan mengecupnya.

khawatir Lisa ia sedang mekompres pinggang sebelah kiri Alvin anak itu sudah tidur tadinya tapi sepertinya terbangun kembali, Alvin jadi sering mimpi buruk ketika Lisa kebetulan kekamar Alvin di malam hari selalu gelisah ketika tidur dan berkeringat dingin malahan dua hari yang lalu menangis Lisa tentu saja di samping Alvin menenangkan nya.

Setelah merasa cukup dan Alvin tenang kembali dalam tidurnya Lisa keluar dari kamar Alvin niatnya ingin beristirahat karna sudah tengah malam.

"Bunda"

"Kenapa belum tidur Ka?".

"Baru beres nugas, terus ambil minum di bawah".

"Jangan malem-malem ngerjain tugasnya, besok susah bangun loh".

"Iya bun ini mau tidur ko".

"Yaudah kalo gitu bunda kekamar, selamat malam sulung bunda". Mengusap surai Raka lembut dengan tersenyum berjalan ke arah kamar.

Raka membaringkan badannya, melihat bundanya tadi keluar dari kamar Alvin selalu saja menangis Raka juga sedih dengan keadaan adik bungsunya ayahnya benar- benar tidak memiliki rasa kasihan, menghukum adiknya secara fisik dan juga mental.

"Ayah".

Lirih Raka memejamkan matanya mengistirahatkan pikiran dan badannya, kenyataan yang Alvin alami membuatnya sangat terpukul apalagi bagi sang bunda penyesalan yang selalu datang di akhir.

🍃🍃🍃

Hari senin ini Alvin dari subuh langsung membereskan keperluan sekolahnya, seminggu kemarin bundanya mendapat konfirmasi tak apa bila alvin tak masuk minggu pertama sekolah karna hanya ada acara mos saja sedangkan hari ini adalah masuknya guru matapelajaran di setiap kelas Alvin tak ingin ke tinggalan.

"Bunda alvin mau sekolah hari ini".

"Tapi keadaan kamu belum sehat vin".

Lisa masih khawatir karna keadaan Alvin yang tiap malam mimpi buruk, meskipun cek up kemarin tulang rusuk yang retaknya sudah mulai membaik.

"Lagi pula seminggu alvin engga masuk ijinin aja bun". Raka membela.

"Yaudah bunda ijinin bareng sama Dafa berangkatnya ya".

"Bun!". Dafa tak terima

"Gak ada bantahan". Perintah Bunda mutlak.

ALvInTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang