|14|

5.3K 376 8
                                    

Dini hari ini Lisa dan Raka di sibukkan dengan Dava yang panas nya tak turun-turun Lisa bersama Raka membawa Dava kerumah sakit dengan menggunakan mobil Raka.

"B---Bunda.".

"Iya Dav ada yang sakit?bilang sama bunda".ucapa Lisa yang memeluk tubuh Dava terasa hawa panas dari tubuh Dava.

"Alvin?".

"Alvin ada di rumah Daf, kamu harus tetep sadar ya sampai rumah sakit."cemas Lisa

Raka yang mengendarai mobil menambah kecepatan ketika melihat Dafa yang makin pucat dan keringat banyak membasahi keningnya.

Setelah Dava di masukan keruangan Lisa dan Raka menunggu di depan ruanan ICU, taklama kemudian seorang dokter keluar.

"Dok bagaimana keadaan anak saya?." Lisa khawatir.

"keadaan anak ibu sekarang sudah stabil dan akan di pindahkan keruang rawat ia terkena typus jadi demam nya tinggi ".ucap dokter itu.

"apa adik saya bisa di tengok ".Raka khwatir

"silahkan bisa ."

Dokter yang menangani Dava pamit, Raka langsung masuk kedalam menemui Dava sedangkan Lisa ia pamit untuk ke tempat administrasi. Tak di sangka dari arah berlawanan seseorang yang pernah ada di hidupnya itu muncul di hadapan nya, seseorang yang membuat semuanya menjadi keadaan sekarang ini.

Tak ada kata yang di ucapkan dari mulut lisa seperti kaku Lisa tidak menyangka, air matanya menetes.

"Langga".

Ya seseorang yang sudah meninggal tak mungkin bangkit kembali dan hidup kembali semua orang pun sudah tahu itu bahwa Langga sudah meninggal tapi entah rencana apa Tuhan memepertemukannya kembali, ternyata Langga masih hidup dan baik-baik saja.

ketika Lisa ingin menghampirinya ada brangkar yang lewat Lisa yang ingin segera menghampiri terhalang, sesudah brangkar itu lewat ia tak melihat sosok Langga apakah yang dilihat benar - benar Langga atau hanya bayangannya saja.

Setelah selesai dari Administrasi Lisa kembali keruangan rawat Dava membuka pintu ruang rawat Dava pelan berjalan menuju Raka yang sedang duduk di sebelah ranjang Dava, tangan Lisa terulur kebahu tegap Raka mengusap nya pelan Raka menengok kearah bunda nya dan tersenyum tipis dan kembali beralih melihat wajah tidur tenang Dava.

"Raka kamu pasti cape mendingan kamu pulang aja sekalian istirahat di rumah, Dava biar bunda yang jaga".

"enggak papa bun Raka di sini aja nemenin Dava bunda aja yang pulang yang istirahat kan bunda udah cape kerja nanti pagi juga bunda masuk kerja lagi nanti bunda kecapean ".

pernyataan dari anak sulung nya itu membuat hati Lisa sedikit tergores oleh ucapannya seolah olah yang ada di hidup Lisa hanya kerja dan kerja tanpa mementingkan anak nya.

"Bunda bakalan cuti untuk beberapa hari ini".

mendengar ucapan dari bundanya itu Raka hanya menghela nafas Lisa akan cuti bila Raka atu Dava sedang sakit untuk meluangkan waktu saja susah ketika salah satu dari mereka sakit barulah Lisa akan libur bekerja .

Lisa melanjutkan ucapannya "Yaudah bunda duduk di sofa aja kalau kamu mau tidur disini sebelah bunda jangan tidur di kursi nanti badanya sakit ".

"iya bunda".

🍃🍃🍃

Sedangkan di satu ruangan lainnya Alvin terlihat tenang tidurnya dengan nascal canula yang bertengger di bawah hidung nya tak lupa juga wajah pucat dan juga keringat yang terus bercucuran dari kening nya.

ALvInTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang