|19|

2.7K 210 5
                                    

Sore ini Alvin akan pulang infusnya sudah di buka terakhir pemeriksaan dokter tadi tapi ruangan rawatnya ada dirinya dan Reval, Alvin menyibakkan selimut duduk di tepian brangkar menggantungkan kedua kakinya, apa bunda dan abang nya Raka lupa kalau Alvin pulang sore ini?.

"Pulang sekarang?". Tanya Reval

"Grab nya udah dateng".

Maren baru saja menjenguk Alvin eh alvinnya malah sudah akan pulang jadilah ia langsung memesan grab karna Lisa pasti tidak mungkin karna menjaga Dafa, sedangkan Raka sibuk dengan kuliahnya mungkin karna dari tadi di hubungi tak ada jawaban.

"Bentar".

Memang siapa Alvin dia baru saja kembali ke keluarga sang bunda seharusnya tak berharap banyak, atau memang jangan berharap? Positif thingkinglah bahwa Dafa memang lebih harus di perhatikan dalam kondisi saat ini Alvin sudah biasa mandiri dan sendiri.

Clek

Suara pintu terbuka menampilkan Lingga membuat semua atensi dari ketiganya melihat kearah Lingga yang masuk.

"Om anter ke rumah".ucapnya Dingin

"Udah ada grab kok Om". Alvin

"Malahan udah nunggu di depan". Maren meyakinkan

"Batalkan". Tak ada bantahan

"I-iya".

"Alvin kalo gitu gue mau nyamperin ka Rhea, hati-hati dijalan permisi Om". Maren memutuskan untuk keluar dari pada menghadapi Lingga yang dingin dan datar.

"Ekhemm..".

Lingga berdehem lumayan keras membuat Reval yang tadinya menunduk mengahadap ke arah Lingga, secara tidak langsung mengusir Reval.

"Bang Reval mau duluan?".

"Bareng aja gapapakan Om".Reval memberanikan diri, Lingga hanya mengangguk.

Reval sedikit gugup karna wajah datar nantegas dari Lingga membuat Reval diam sedangkan Alvin sudah biasa menghadapi kedinginan Omnya ini.

Niat Alvin ingin menghampiri kamar rawat Dafa dan berpamitan pada Bundanya sirna karna Lingga mencegah bahwa ia sudah memberi tahu Lisa, Alvin akan diantar olehnya.

"Mau beli makan dulu?".

"Engga perlu Om, Alvin tadi baru makan di rumah juga bunda masak".
Semoga saja bundanya masak.

Alvin duduk di sebelah Lingga yang sedang mengemudi sedangkan Reval di kursi penumpang, tak ada percakapan antara Reval dan Lingga maupun Alvin ia hanya diam.

Setelah sampai di rumah Alvin mengistirahatkan tubuhnya di kamar, sedang Reval ia di introgasi Lingga.

"Reval Calvino Bramasta".

"Ibu mu Dian Carlin Bramasta".

"I-iya".

Sebelunnya tak ada yang pernah menyebut nama belakang mamahnya dan Reval secara lengkap dengan marga Bramasta, tidak ada yang tahu nama belakannya di sekolahpun ia tak memakai nama belakangnya.

"Baramasta adalah marga yang di berikan Langga pada keluarganya".

"Apa kau dan ibumu pantas memakai marga Bramasta? ".

"...." Reval hanya diam gugup, sakit hati? pasti apalah daya memang itu fakta bahwa Reval tak pantas.

"Kenapa kamu mendekati Alvin kembali? padahal Langga sudah memisahkanmu".

"Karana Alvin adik aku Om". Dengan keberanian Reval kumpulkan menjawab Lingga.

"Adik?". Lingga tersenyum tanpa arti.

ALvInTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang