59

13.1K 464 18
                                    

Dirgahayu Indonesiaku yang ke 74❤️

Buat readers saya tetap merdeka ya meskipun jomblo hehe

Tetap jaga keutuhan NKRI dan tetap hargai perjuangan para pahlawan yang mati matian memperjuangkan kemerdekaan yang saat ini sudah kita rasakan. Semangat!!

Spesial hari kemerdekaan nih panjang partnya hehe

Happy Reading❤️❤️

*

"Sebenarnya setiap orang punya masalah masing masing, namun bagimana caranya ia menghadapinya dengan tetap tersenyum"

*****

Mirna

Aku bingung hari ini ibu menelfon, menanyakan kabar sekaligus menyuruhku pulang.

Tidak biasanya ibu memaksaku pulang walaupun kami sama sama rindu ingin sebuah pertemuan. Tapi kali ini nadanya sedikit agak memaksa, aku juga tidak tahu apa alasannya, ibu hanya bilang ada hal penting.

Aku akan pulang, demi hormat baktiku sebagai anak bungsu yang selalu menyusahkan ibu.

Tentang ayah? Ah sudahlah aku tidak ingin menceritakannya.

Hari ini aku meminta ijin pulang tujuh hari karena permintaan ibu, ibu bilang juga kakak pulang dari mondoknya. Ya aku punya kakak mondok juga sepertiku tapi tidak bersama, alasan ibu hanya ingin aku belajar mandiri dan tidak manja.

Alhamdulillah, aku diijinkan pulang tapi hanya tiga hari saja, ya sudah lebih baik boleh daripada tidak sama sekali bukan?

Kenapa hanya boleh tiga hari? Kalian harus tahu ya, pondok sedang sibuk sibuknya persiapan untuk harlah ke limapuluh tahun juga persiapan mantu keluarga ndalem. Ya putra mahkota pesantren sudah resmi menikah.

Sebenarnya ada rasa kecewa ketika tidak diundang mempelai wanitanya. Kalian masih ingatkan waktu aku dihukum, ah rasanya memalukan sekali tapi ya itu semua menyadarkanku bahwa cinta tidak harus dimiliki ataupun memiliki. Cinta juga tidak mengajarkan memaksa meskipun ada yang bilang terbiasa karena dipaksa dan terpaksa, tapi rasanya ini terlalu kejam karena menyangkut kehidupan berumah tangga. Lupakan yang penting hari ini aku pulang.

Aku berpamitan pada Ika, tentang Ika banyak sekali cerita mulai dari senang sedih pokoknya sahabat yang tahu apapun tentangku. Ika juga tidak pernah bosan memberitahu bahkan menasehati disaat aku kalap dan khilaf. Selalu meski sering aku memarahinya dan membentaknya namun hatinya tetap lembut dan penuh kasih sayang. Ah Ika aku pasti merindukanmu.

"Mir pulang sama siapa?" Tanya Ika

"Aku sendiri Ik, ibu masih ada urusan abang juga baru pulang katanya" jelasku menjawab pertanyaan Ika.

"Ndak pamit sama Rasyid" tanya Ika lagi.

Ah iya aku lupa, Rasyid dimana dia kenapa tidak terlihat sama sekali? Bisanya saja selalu terlihat dimasjid. Lah ini dimasjid pun aku tidak melihatnya.

Eh tunggu! Kenapa aku jadi memikirkan Rasyid. Ah dasar Ika bikin aku kepikiran Rasyid saja.

"Kok bengong Mir"

"Hey Mirna!" Teriak Ika karena aku hanya diam. Maafkan aku Ik

"Eh..Iya ada apa" tanyaku asal

"Ish kok bengong sih Mir" kesalnya

Aku tahu raut wajah Ika jika sedang kesal, lucu sekali ketika bola matanya ia putarkan.

"Ndak papa, yaudah aku duluan ya" pamitku.

Meniti Rasa (Selesai, Dalam Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang