"Apalagi ini kenapa selalu aku yang disalahkan"
****
Hari ini tepat hari terakhir masa orientasi mahasiswa baru. Seluruh mahasiswa baru diwajibkan menggunakan pakaian muslim karena hari ini akan diadakan pengajian sekaligus penutupan masa orientasi mahasiswa baru.
Memang di universitas Al Amin ini menjurus pada bidang agama. Jadi maklumi saja jika mahasiswinya diwajibkan menggunakan pakaian yang tertutup.
Hari ini Sania merasakan badanya sedikit berat dan pusing dikepalanya sangat terasa. Sania bingung pasalnya kemarin kemarin ia baik baik saja namun hari ini tidak ada angin ataupun hujan namun badannya tidak bersahabat.
Sania tetap saja memaksakan berangkat ke kampusnya karena menurutnya hari ini tidak akan ada kegiatan yang memberatkan tidak seperti dua hari yang lalu.
Sania sudah berangkat bersama dengan kedua sahabatnya. Sania memaksakan tersenyum agar tidak dicurigai kedua sahabatnya karena ia tidak ingin merepotkan siapapun.
Tepat perkiraan Sania, kegiatan hari ini dimulai pukul 08.00 pagi dan akan selesai menjelang dzuhur. Acara juga dilaksanakan di aula yang terdapat di universitas Al Amin.
****
Gus Aji
Hari ini saya pergi ke kampus agak pagi karena membantu menyiapkan kegiatan untuk mahasiswa baru. Meski ini tugas dari panitia penyelenggara namun saya sebagai orang baru yang ingin beradaptasi dengan lingkungan baru jadi tidak ada salahnya jika saya membantu kan.
Disini saya mendapatkan teman baru namanya Reza dia dosen bahasa masih seumuran dengan saya jadi saya dan Reza nyambung jika bercerita. Bedanya Reza sudah menikah dan saya akan menikah.
Saya juga bertemu dengan Zahra, dia salah satu panitia pengurus MOMB jadi saya tidak terlalu asing jika berada dilingkungan baru ini. Namun saya dan Zahra sesekali hanya menyapa.
Hari ini acara akan dimulai pukul 08.00, sebenarnya acaranya pengajian dan motivasi agar mahasiswa baru memiliki niat yang benar bukan hanya berangkat kuliah dan mendapatkan uang bulanan.
Saya masih bingung mencari sosok wanita yang mengganggu pikiran saya sedari kemarin sejak kejadian yang melibatkannya. Siapa lagi kalau bukan Sania.
Saya khawatir jika terjadi apa apa dengannya karena tidak mungkin saya selalu mengawasinya dan berada disampingnya. Saya hanya bisa berdoa semoga Allah selalu melindungi Sania calon istri saya.
Saya juga masih penasaran siapa sebenarnya santriwati yang mengaku sebagai calon istri saya. Apa wanita yang pernah mengungkapkan perasaannya kepada saya. Astagfirullah jauhkan saya dari pikiran yang akan membuat saya suudzan.
Akhirnya saya melihatnya bersama kedua temannya. Tapi kenapa wajahnya sangat lesu dan pucat, apa yang sebenarnya terjadi padanya. Saya harap Sania akan baik baik saja.
Saya tersenyum kearahnya, sepertinya Sania juga melihat saya tersenyum dan membalas senyuman saya, walaupun saya melihat Sania malu dan seketika menundukkan kepalanya. Saya bahagia melihat wajahnya yang sangat lucu menurut saya.
****
"Gais duduk dikursi nomer dua yuk biar bisa keserap ilmunya" saran Suci menunjuk kursi berderet dua dekat dengan panggung yang memang tersedia di aula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meniti Rasa (Selesai, Dalam Tahap Revisi)
Fiksi RemajaCerita ini berubah judul dari Kamu Gusku menjadi Meniti Rasa. Ceritanya tetap sama, hanya diubah judulnya saja. *** Dijodohkan? Dengan siapa? Tapi kenapa harus aku? semua pertanyaan yang hanya ada dibatinku tanpa bisa aku ungkapkan sebelumnya Jika...