"Kenapa kamu, ini petunjuk atau hanya bunga tidur"
~Sania
****
Gus Aji akhirnya memutuskan untuk pergi ke masjid menenangkan dirinya. Bercerita dengan Robb nya. Mencurahkan semua keluh kesahnya. Dan mencari petunjuk yang terbaik untuknya.
Gus Aji melaksanakan sholat tahajjud dan istiqhoroh agar diberi petunjuk yang terbaik dari Sang pemberi hati.
Gus Aji berdoa dengan khusyuknya, ia memohon diberikan kemudahan untuk menjalankan semua amanah kedua orang taunya dengan baik tanpa mengecewakan mereka.
Gus Aji berharap jodohnya adalah gadis yang beberapa hari ini menghantui pikirnnya, gadis yang ia temui sedang dalam kesusahan. Gadis yang beberapa kali ditemuinya tanpa sengaja.
Gus Aji mengakhiri doanya dengan melanjutkan berdzikir agar hati dan pikirannya bisa berpikir lebih jernih dan tidak memikirkan yang bukan mahramnya. Cukup dalam doa ia berharap. Gus Aji tidak ingin berharap kecuali pada Sang Pencipta.
Setelah dirasa cukup tenang Gus Aji kembali ke kamar pondoknya untuk istirahat agar esok pagi ketika subuh ia tidak bangun kesiangan.
*****
AllahuAkbar AllahuAkbar
Suara adzan subuh berkumandang. Seorang gadis masih terlelap pada tidurnya, ia masih menikmati mimpi yang membuatnya terbangun dengan kebingungan dan kegusaran. Ada apa dengan mimpinya?
"Ya Allah kenapa mas Aji yang ada dimimpiku. Ini petunjuk atau hanya bunga tidur saja Ya Robb. Hamba mohon yang terbaik dari Mu Ya Robb" batin Sania.
Setelah bangun dan mengambil air wudhu, kebiasaan Sania dan keluarga adalah berjamaah sholat subuh bersama. Seperti sekrang ini Sania sudah ditunggu ayah dan ibunya dimoshola dalam rumahnya.
"Sudah bangun nak, ibu baru saja ingin ke kamarmu dan membangunkanmu" ujar ibu Iza selalu lembut dan tulus pada putrinya.
"Alhamdulillah sudah bu, Sania sudah bangun ayo bu, yah kita sholat subuh berjamaah" ajak Sania antusias
"Ayo nak" mengangguk dan menjawab secara bersamaan ayah dan ibu Sania.
Selesai sholat Sania seperti biasa menyiapkan semuanya untuk kesekolah karena hari ini kembali masuk setelah kemarin diliburkan.
Dan tepat beberapa hari lagi Sania akan menjalankan ujian nasional sebagai syarat lelulusannya nanti.
Dan untuk kesiapan Sania selalu mempersiapkannya dengan sesemangat mungkin agar nilainya selalu memuaskan dan bisa membanggakan kedua orangtuanya.
*****
Sedang ditempat lain Gus Aji juga merasakan hal yang sama setelah kepulangannya dari masjid Gus Aji bisa tertidur namun tidurnya kali ini membuatnya cepat terbangun sebelum adzan subuh berkumandang.
Gus Aji nampak bingung dengan mimpinya, pasalnya belum pernah ia bermimpi tentang perempuan kecuali umi dan adiknya Ning Ela. Namun kali ini ia memimpikan seorang wanita yang bukan mahramnya.
"Astagfirullah hal adzim" Istigfar gus Aji dalam hati.
Gus Aji segera beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas membangunkan kedua sahabatnya yang masih terlelap dalam buaian kesunyian malam yang menenangkan serta balutan selimut yang menghangatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meniti Rasa (Selesai, Dalam Tahap Revisi)
Dla nastolatkówCerita ini berubah judul dari Kamu Gusku menjadi Meniti Rasa. Ceritanya tetap sama, hanya diubah judulnya saja. *** Dijodohkan? Dengan siapa? Tapi kenapa harus aku? semua pertanyaan yang hanya ada dibatinku tanpa bisa aku ungkapkan sebelumnya Jika...