"Jangan perlihatkan sedihmu. Mungkin yang sayang padamu akan ikut bersedih sepertimu namun yang membencimu akan tertawa bahagia melihat kesedihanmu"
~Sania Putri Maheswara
****
Malam harinya Sania terbangun dari tidurnya, seperti biasa Sania bergegas mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat tahajjud setelahnya ia gunakan untuk membaca Al-Quran dan berdzikir agar senantiara diberi perlindungan dan ketenangan.
Sania juga berdoa tentang hari esok yang akan ia lewati. Banyak doa yang Sania panjatkan hingga ia terisak disujud terakhirnya.
"Ya Allah Ya Robb Engkau yang maha mengetahui segala galanya, hamba pasrah akan Engkau Ya Robb, hamba terima perjodohan yang diamanahkan almarhum kakek hamba Ya Allah, hamba ikhlas dan hamba yakin ini yang terbaik untuk hamba Ya Robb.
Ya Allah Ya Robbi hamba mohon semoga laki laki yang dijodohkan dengan hamba adalah laki laki yang shalih yang bisa membimbing hamba menjadi wanita yang lebih baik lagi dan menjadi wanita shalihah Ya Robb. Dan hamba mohon jatuh cintakanlah hamba hanya karena Engkau Ya Allah. AamiinSania masih menikmati sujud terakhirnya sambil terisak, ia merasa waktu begitu cepat berlalu hingga tak terasa Sania sudah akan dijodohkan saja.
Setelah selesai berdoa, Sania mengambil tasbih dan Al-Qurannya untuk sgera berdzikir dan dibaca. Untuk sesaat Sania melepas semua bebannya dengan selalu menyebut asmaNya
Tidak henti-hentinya Sania bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah padanya, diberi kedua orang tua yang selalu membimbing dan mendukungnya selama hampir 20 tahun lamanya.
Sania mengakhiri membaca Al-Qurannya karena sebentar lagi adzan subuh berkumandang.
Sania bergegas mengambil air wudhu kembali agar terlihat lebih segar ketika berjamaah bersama keluarganya.
*****
Sementara dikamar Gus Aji sekarang sedang melaksanakan sholat tahajjud dan sholat lainnya. Gus Aji terbangun dari tidurnya karena bermimpi tentang Sania kembali.
Gus Aji terbangun dan langsung bergegas mengambil air wudhu agar hatinya tenang. Ia merasa aneh kenapa mimpinya selalu tentang Sania. Ia bingung apa arti mimpi itu, padahal esok malam ia akan dipertemukan dengan calon yang akan dijodohkan dengannya.
Gus Aji menyelesaikan beberapa kali sholatnya serta tidak lupa berdzikir agar tenang hati dan pikirannya. Hingga Gus Aji mulai berdoa memohon ampun kepada Robbnya.
"Ya Robb Engkau yang memberi rasa pada hamba Engkau pula yang membuat hamba jatuh cinta. Hamba mohon kepadaMu Ya Robb jatuh cintakanlah hamba pada wanita yang akan dijodohkan dengan hamba Ya Robb. Hamba tidak ingin mengecewakan siapapun, hamba hanya ingin memberikan yang terbaik untuk orang orang yang hamba cintai dan sayangi Ya Robb. Dan semoga nanti hamba bisa menjadi imam yang baik dan bertanggung jawab Ya Robb. Aamiin
Gus Aji menyelesaikan hafalannya hingga menjelang adzan subuh Gus Aji memutuskan untuk pergi ke masjid untuk sholat subuh berjamaah.
Saat diperjalanan menuju masjid Gus Aji berpapasan dengan Iqbal dan Fiqi yang juga akan pergi ke masjid.
"Assalamu'alaikum Gus" salam Iqbal dan Fiqi
KAMU SEDANG MEMBACA
Meniti Rasa (Selesai, Dalam Tahap Revisi)
Novela JuvenilCerita ini berubah judul dari Kamu Gusku menjadi Meniti Rasa. Ceritanya tetap sama, hanya diubah judulnya saja. *** Dijodohkan? Dengan siapa? Tapi kenapa harus aku? semua pertanyaan yang hanya ada dibatinku tanpa bisa aku ungkapkan sebelumnya Jika...