15(Revisi)

12.9K 435 3
                                    

"Semua yang saya takutkan terjadi. Inilah yang saya tak suka disini"

****

Setelah acara pengajian rutinan dan perkenalannya Gus Aji. Semua jadi berbeda dimulai dari Iqbal dan Fiqi yang sudah mulai mengajar di madrasah dan Gus Aji yang sudah tidak tinggal dikamar asramanya melainkan di dhalem.

Seperti pagi ini Gus Aji sedang keliling pondok untuk sekedar mengecek keadaan sekitar seperti yang dilakukan abinya. Saat ini Gus Aji sendiri.

Sepanjang Gus Aji berjalan banyak sekali santri yang menyapanya hanya sekedar menundukkan kepala dan ada pula yang memberi salam sembari mencium punggung tangannya. Ini yang Gus Aji kurang sreg, mereka terlalu kaku jika berhadapan dengan Gus Aji.

****

Sesampainya di dhalem Gus Aji langsung masuk kedalam kamarnya bersiap untuk melaksanakan sholat dhuha dikamarnya.

Gus Aji merasa banyak sekali pikiran untuk saat ini hingga ia segerakan mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat dhuha 4 rekaat.

Dalam sholat dhuhanya Gus Aji banyak memanjatkan doa kepada sang pemberi segalanya.

"Ya Allah Ya Robb yang maha pengasih lagi maha penyayang, ampunilah dosa-dosa hamba, dosa kedua orang tua hamba. Ya Allah hamba mohon kepada Engkau jauhkanlah mara bahaya untuk semua orang-orang yang hamba sayangi, Ya Allah lindungilah mereka. Ya Allah hamba mohon kepada Engkau kuatkanlah hamba dalam menjalani amanah yang abi hamba amanahkan kepada hamba. Semoga hamba bisa bertanggung jawab. Ya Allah hanya kepada Engkau hamba memohon. Dan untuk perjodohan hamba semoga yang dijodohkan dengan hamba adalah dia yang membuat hatiku tenang Ya Robb. Aamiin

Gus Aji menyelesaikan doanya setelah itu dilanjutkan dengan berdzikir dan membaca Al-Quran agar hatinya tenang.

*****

Sementara di sebuah sekolah ada seorang murid yang tengah berjuang mengerjakan soal Ujian Nasional.

Siapalagi kalau bukan Sania. Hari ini adalah hari terakhirnya mengerjakan soal ujian.

Sania sangat teliti mengerjakan soal ujiannya yaitu mapel peminatan dan yang diambil Sania adalah Biologi karena Sania senang meneliti makhluk hidup menurutnya mempelajari tentang makhluk hidup itu bisa membuatnya tau tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan hewan yang sebelumya sama sekali tidak Sania ketahui.

Waktu tinggal beberapa menit lagi akan berakhir, namun bukan Sania jika masih kesulitan dan panik.

Sania sudah selesai namun ia masih meneliti semua hasil pekerjaannya agar tidak ada yang kosong.

Bel tanda berakhir sudah berbunyi. Semua murid peserta ujian keluar dari ruang ujian. Ada yang menangis karena tidak bisa menjawab soal ada juga yang diam dengan muka pucatnya. Berbeda dengan Sania dan kedua sahabatnya yang kelihatan begitu enjoy.

"Assalamu'alaikum cinca gimana ujiannya" salam Sania yang menghampiri Ida dan Aisyah.

"Alhamdulillah bisa dong, banyak yang mudah kok cuma aku bingung sama soal tentang gen" keluh Aisyah sedikit kecewa karena masih ada yang Aisyah tidak bisa.

"Alhamdulillah kalo aku bisa cuma yang perkembangbiakan aku nggak terlalu paham jadi ya tadi aku isi ngarang aja" tambah Ida dengan santainya.

"Aduh kalian ini, harusnya belajar lagi dong biar maksimal nilainya, ya udah sih jangan pada sedih. Ini kan hari terakhir besok udah mulai libur nih" Sania berusaha menyemangati dengan mengingatkan jika besok sudah libur.

"Iya juga ya San, besok main yuk sekalian cuci otak biar ndak spaneng gitu" Sania membola, giliran libur saja Aisyah semangat.

"Ayoklah aku sih mau mau aja asalkan sama kalian" ini lagi satunya sama saja. Kata Ida tak kalah semangat.

"Yaudah besok kita jalan-jalan ya" Berakhirlah Sania menyetujui ajakan kedua sahabatnya.

"Yaudah yuk pulang persiapan buat besok selagi kita belom LDR" nada sendu Ida membuat kedua sahabatnya merasa aneh.

"Iya yuk kan LDR bikin rindu" gaya alay Aisyah.

"Aduh Ais-Ais ada ada saja kamu, kamu juga Da jangan sedih ih kita kan masih bisa kontek lewat sosmed" nasihat Sania pada kedua sahabatnya agar tak sedih lagi.

"Iya juga ya bener juga katamu San" angguk Ida dengan diakhiri tersenyum.

"Yaudah yuk pulang aku udah dijemput pak Joko, kalian pulang sama siapa?" Ajak Sania, pasalnya ia sudah ditunggu supirnya.

"Aku dijemput San biasalah" Sania mengangguk paham akan jawaban Ida.

"Aku sama si pink San, pendekar mah ini" lagi-lagi Aisyah membuat kedua orang sahabatnya tertawa karena membanggakan dirinya sendiri.

"Yaudah aku duluan ya kalian hati-hati, assalamu'alaikum" Pamit Sania.

"Iya San hati-hati juga ya, wa'alaikum salam" ujar Ida dan Aisyah bersmaan.

*****

S

ania pulang dengan menahan kesedihannya tentang pembicaraan tadi bersama dengan kedua sahabatnya.

Akankah Sania bisa berpisah dengan kedua sahabatnya? Dan setelah ini bagaimana nasibnya?

Apa ia juga akan betah tinggal di pesantren? Dan apakah ia bisa menjadi istri yang bisa di andalkan dan salihah? Banyak sekali pertanyaan yang sulit Sania jawab.

Tak terasa air matanya mengalir, Sania sedih, emosinya seolah tertahan hingga membuat Sania menangis.

Sungguh ia ingin yang terbaik untuk semuanya, baik kedua orang tuanya ataupun sahabatnya, Sania ingin yang terbaik. Hanya itu

Sampailah ia di rumahnya. Sania bergegas mengganti baju dan berwudhu melaksanakan salat dzuhur agar hati ya diberikan ketenangan dan hidupnya selalu dikelilingi orang yang benar-benar tulus menyayanginya.


Sania telah menyelesaikan sholat dzuhurnya. Sania juga berdoa dengan khusyuknya atas semua keputusan dan amanah yang sudah disanggupinya.

Tak terasa air matanya kembali menetes karena rasa sedihnya akan berpisah dengan kedua sahabatnya dan akan menghadapi kehidupan yang lebih nyata dan pasti banyak rintangan yang akan Sania lewati.

Tentang perjodohan dan tentang pernikahan akankah Sania bahagia. Sania hanya bisa berdoa dan terus berdoa yang terbaik untuknya.

Semoga semuanya memang takdir yang terbaik untuknya.

*****
Tbc.

Part ini banyak yang di hapus jadi baca ulang aja hehe

Masih mau stay hehe maaf kalo bikin bosen.
Masih belajar ini, maklumin yah
Maaf juga kalo typo
Jangan lupa vote dan follow❤️


Jazakallahu Khairan Katsir❤️

Meniti Rasa (Selesai, Dalam Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang