71

11.6K 506 28
                                    

Assalamu'alaikum

Saya update hehe

Jangan lupa cek typo ya, dan mohon maaf jika banyak kesalahan kata dan tanda baca.

Saya juga masih belajar.

Hehe

Happy Reading❤️

🌼

" Jika benar cinta pasti akan saling menjaga bukan hanya sekedar kata. Itulah ungkapan sebuah rasa"

****

Suasana masih hening menunggu jawaban dari Rara. Entahlah ini terasa seperti lomba dan tiba saat pembacaan pemenang. Menengangkan.

Semua berharap hal baik, Sania pun begitu. Mengingat usia pernikahannya sudah memasuki bulan ketiga. Memang masih sangat awal tapi mengingat keluarga besarnya dan keluarga besar suaminya yang menginginkan cucu itulah yang membuat Sania berharap jika hasilnya adalah memuaskan.

"Piye hasile Ra? Aku wis ora sabar" kesal Suci yang terlalu lama menunggu.

"Sabar ngapa sih Ci! Sania aja sabar kok" jawab Rara tak kalah kesal.

Sania terkekeh dengan kedua sahabatnya ini. Ternyata setelah ia menikah pun sahabatnya masih tetap saja suka bertengkar hanya karena hal sepele.

"Bagaimana Ra?" kini giliran Sania yang bertanya karena semua pikirannya terlalu membuatnya tidak sabar untuk mendengar jawaban Rara.

Rara memandang Sania dengan tatapan sulit sekali dibaca, namun dari raut wajahnya terselip rasa kecewa. Tapi entahlah.

"Aaaa....alhamdulillah dua garis merah" teriak Rara yang membuat kedua sahabatnya terlonjak kaget.

Sania dan Suci saling pandang, mereka tidak tahu fungsi hingga kegunaan alat tersebut jadilah hanya saling pandang dengan diam beribu pertanyaan.

"Ini dua garis maksudnya apa?" Tanya Sania polos.

Sedang Rara sudah pasrah dengan menepuk jidatnya. Ia lupa tidak menjelaskan fungsi dan kegunaan alat tersebut.

"Ya Allah, aku lupa! Sini aku jelasin" Sania mengangguk dan mendekat kearah Rara.

"Jadi alat ini digunakan untuk tes kehamilan, jika ada satu garis itu tandanya negatif. Tapi jika ada dua garis itu artinya positif" jelas Rara dengan menekankan kata positif diakhir penjelasannya.

Sontak Suci yang sedari tadi diam langsung berhambur ke arah Sania yang masih duduk dan mencerna setiap penjelasan yang keluar dari mulut Rara.

"Subahanallah walhamdulillah selamat Sania" heboh Suci dengan memeluk Sania.

"Jadi maksudnya aku hamil?" Kedua sahabat Sania kompak mengangguk.

"Alhamdulillah Ya Allah" ucap syukur Sania dengan bersujud karena ia telah diberi kepercayaan untuk segera mendapatkan seorang momongan.

"Dijaga yang baik ya San. Dan kamu juga harus memastikannya dengan pergi ke dokter biar dikasih vitamin juga" nasihat Suci yang diangguki Sania.

Ketiga wanita ini berpelukan, mengucap syukur. Dan merasakan nikmatNya yang amat sangat luar biasa.

****

Hari ini Mia berencana akan pergi ke pondok kyai Sulaiman. Mia akan berkunjung sesuai janjinya ketika menghadiri acara pernikahan gus Aji dan Sania.

Flashback

"Assalamu'alaikum umi" salam Mia ketika sampai diatas panggung tempat Sania dan gus Aji menjadi raja dan ratu sehari.

Meniti Rasa (Selesai, Dalam Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang