Bagian 3

497 89 5
                                    

Impresi pertama Seungwoo pada Lee Jinhyuk adalah dingin dan diam. Pendiam banget.

Setengah jam lalu, Seungyoun menelepon dan menyuruh Seungwoo datang ke book café dekat kampus. Seungwoo tidak perlu menebak kenapa Seungyoun memilih tempat itu sebagai pertemuan mereka. Mungkin pilihan Jinhyuk. Seungwoo terlalu mengenal Seungyoun yang biasanya membuka buku hanya untuk mengerjakan tugas.

Di sinilah ia, duduk berhadapan dengan Lee Jinhyuk yang sibuk dengan laptopnya dan mengabaikan Seungwoo setelah mereka bertukar nama secara resmi. Seungyoun bahkan hanya sibuk dengan ponselnya di sebelah Jinhyuk. Oh, tentu saja Youn tidak akan memihak Seungwoo kali ini.

Seungwoo menghela nafas pendek lalu meraih ponselnya. Ia mengetik beberapa saat sebelum menyimpan ponselnya di meja. Ada suara notifikasi dari ponsel Seungyoun. Itu membuat Youn menoleh pada Seungwoo. Tapi Seungwoo hanya mengangkat bahu. Youn menghela nafas pendek.

'Katanya mau ngenalin? Apa cuma tuker nama doang bisa disebut kenalan?

Berisik ya, Bapak Han. Usaha sendirilah. Ngobrol!

Biasanya juga bisa PDKT ama cewek

Heh! Siapa yang PDKT?!

Lagian itu juga sama cewek. Ini beda. JAUH!

Ya terus lo maunya gimana?

Masih untung loh, dia mau diajak ketemu sama orang asing.

Gue ketemu dia udah empat kali. Sama hari ini.

Tapi bagi dia lo itu orang asing.'

Ouch! Tapi ya gak salah juga sih.

Tapi kemudian Jinhyuk mematikan laptopnya dan memasukkan ke dalam ransel. Itu sedikit membuat Seungwoo panik. Mereka bahkan belum bicara apa pun, tapi Jinhyuk sudah mau pergi.

"Youn, udah gue email ya."

Youn mengangguk. "Thanks, Hyuk. Nanti malem, gue kirim revisiannya. Trus lo mau ke mana? Part-time lagi?"

Jinhyuk menggeleng. Kini ia sudah berdiri dari kursi, menyampirkan ranselnya di bahu dan mengambil jaketnya. "Pulang. Nyokap ada acara. Biasalah."

"Oh. Oke."

Jinhyuk melirik Seungwoo sekilas sebelum memberi anggukan. Lalu pemuda itu berjalan pergi. Dengan cepat, Seungwoo menendang kaki Seungyoun di bawah meja.

"Apa sih, Woo?"

"Tanyain! Buruan! Sebelum dia pergi."

Seungyoun menghela nafas berat sebelum ia mengejar Jinhyuk. Sedangkan Seungwoo hanya bisa memperhatikan keduanya. Beruntung Youn bisa menyusul sebelum Jinhyuk keluar. Keduanya terlihat bicara. Jinhyuk sempat meliriknya lagi sebelum mengatakan sesuatu pada Youn dan pergi. Seungyoun lalu kembali ke meja mereka.

"Batu lo!" tukas Youn sembari duduk.

"Jawabannya engga?"

"Katanya terserah. Dan gue gak tau maksud dia gimana dengan 'terserah' itu."

"Jadinya gimana? Lo mau cerita apa engga?"

Seungyoun menarik nafas dan melirik sekeliling mereka. "Gak di sini juga ya, Woo. Pindah ke apart lo deh. Seungsik masih di kampus kan?"

*****

"Pinjem laptop lo dulu. Gue mau ngecek email dari Jinhyuk tadi," ujar Youn yang langsung duduk di lantai ruang tengah yang beralasan karpet tebal.

Portrait of YouWhere stories live. Discover now