Seungwoo hanya menemukan satu meja kosong dekat jendela. Dia tengah berada di perpustakaan pusat untuk mencari beberapa materi untuk tambahan debat. Tapi setelah berkeliling area baca hampir sepuluh menit, dia tidak menemukan meja kosong selain dekat jendela besar itu. Letaknya ada di pojok, jadi jarang yang duduk di sana. Ada satu orang yang sudah mengisi meja itu, tapi mereka bisa berbagi.
Seungwoo berjalan menuju meja itu dan menyadari kalau orang itu adalah Lee Jinhyuk. Sebuah kebetulan –entah sudah ke-berapakali, Seungwoo tidak menghitungnya. Sejak perkenalan resmi mereka di book café, Seungwoo sering bertemu dengan Jinhyuk. Tidak sengaja, sebenarnya. Tapi dia sulit untuk menyapa pemuda itu, karena Jinhyuk terlalu fokus dengan apa yang tengah dikerjakannya.
Dan juga mungkin sengaja mengabaikan situasi sekitarnya –sialnya itu termasuk Han Seungwoo.
Ini sudah enam minggu sejak pertemuan pertama mereka di kantin KLE. Dan tidak satu pun dari semua pertemuan –tidak sengaja– mereka Seungwoo bisa bicara banyak dengan Jinhyuk. Well, mungkin kali ini Seungwoo bisa lebih beruntung.
"Sorry... Jinhyuk?"
Jinhyuk mengangkat kepalanya dan menatap Seungwoo.
"Err... Inget gue kan? Temennya Youn. Boleh ikut duduk di sini? Meja lain sudah penuh."
Jinhyuk melirik tumpukan buku yang dibawa oleh Seungwoo. Ia lalu membereskan beberapa bukunya yang memenuhi meja tersebut, memberi ruang. Seungwoo tersenyum melihat tanda persetujuan dari Jinhyuk.
"Thanks."
Jinhyuk hanya bergumam dan kembali fokus pada laptop, sesekali pada bukunya. Seungwoo mengambil kursi di hadapan Jinhyuk. Ia menaruh buku di atas meja –dekat dengan tumpukan buku Jinhyuk dan tas ranselnya di kursi lain di sebelahnya. Seungwoo mengeluarkan bundle materi dan sebuah pulpen dari tas ransel.
Jadilah hampir dua puluh menit, di antara mereka hanya diisi oleh keheningan. Seungwoo yang sibuk mencorat-coret bundle materi –menambahkan beberapa catatan dari buku– dan suara keyboard laptop Jinhyuk. Sampai Seungwoo mulai bosan. Ia menaruh pulpennya lalu mengangkat kedua tangannya untuk sedikit perenggangan.
Seungwoo menghembuskan nafas dan melirik Jinhyuk yang masih fokus pada laptopnya. Sepertinya dia begitu serius dengan tugas kuliahnya. Lalu apa kali ini, mereka tidak akan bicara lagi? Seungwoo mengambil ponselnya dari dalam ransel. Berpura sibuk dengan ponsel, Seungwoo mengambil foto Jinhyuk lalu mengirimkannya pada Seungyoun.
'HEH?! NGAPAIN LO SAMA JINHYUK?!
PERPUS MANA?! Gak mungkin perpus FISIP kan?!
Kepo! Nggak sengaja ketemu. Meja lain penuh, makanya gue duduk sama dia.
Udah ijin. Tenang
Bapak Han, tolong jangan macem-macem ya.
Gue tinggal ss chat ini terus gue kirim ke Hangyul
Iya, bawel banget sih.
Udah 20 menit, gak ngomong apa-apa.
Gimana mau macem-macem coba
HEH!!!
JAGA KELAKUAN ANDA KANDIDAT KETUA BEM
Berisik Cho Seungyoun!
Gak usah pake capslock juga kali!!'
Seungwoo memasukkan kembali ponselnya ke dalam ransel tanpa peduli dengan balasan pesan dari Seungyoun. Ia kembali mengangkat kepalanya dan ternyata Jinhyuk tengah memperhatikannya. Itu sedikit membuat Seungwoo salah tingkah.
YOU ARE READING
Portrait of You
FanfictionAwalnya penasaran. Akhirnya malah jadi sayang ***COMPLETED***