Bagian 19

403 69 6
                                    

"Kamu kenapa sih dek? Pulang-pulang lemes gitu? Sakit?"

Seungwoo yang sedang tiduran di sofa ruang tengah, sedikit mendongak untuk melihat Kak Sunhwa yang tengah memandanginya bingung. Seungwoo baru sampai dua puluh menit lalu. Setelah disibukkan dengan tugas Jumat kemarin, Sabtu ini dia memutuskan untuk pulang ke rumah.

Seungwoo lalu menjatuhkan kepalanya di bantal sofa. "Nggak papa. Cuma lagi penat ajah sama tugas kuliah yang makin banyak."

"Jalanin ajah. Dua tahun lagi, Woo. Tapi kata Youn, kamu mau nyalon jadi BEM ya?"

Seungwoo mendengus. "Jangan dengerin Youn, kak. Baru begini ajah aku udah mumet, terus disuruh ngurus BEM juga. Yang ada gak beres dua-duanya nanti."

"Terserah kamu lah, dek." Kak Sunhwa lalu mengusap kepala Seungwoo. "Tapi kamu dipanggil Mama tuh."

Seungwoo menghela nafas pendek lalu bangun dari sofa. Ia berdiri dan menatap kakak perempuannya dengan cemberut. "Mau disuruh ngapain lagi sih? Aku baru sampe 'kan."

Kak Sunhwa hanya tertawa sembari mencubit pipi adik laki-lakinya. "Jangan banyak protes. Mama kangen kamu kali. Makanya tiap kamu pulang, maunya disuruh-suruh terus. Udah sana samperin Mama di dapur."

Seungwoo lalu beranjak dengan malas menuju dapur yang sudah tercium baru aroma cake yang baru keluar dari oven. Manis. Sudah ada tiga loyang kue yang baru saja dikeluarkan oleh Mama di atas counter. Dan Seungwoo bisa mencium aroma kayu manis dan vanilla.

"Kenapa Ma...?" tanya Seungwoo seraya ia duduk di stool meja counter dapur.

Mama tersenyum pada Seungwoo. "Anter kue ya, sayang."

"Ke mana? Rumah Chan?"

"Iya."

"Panggil Chan ke sini ajah sih buat ngambil. Aku kan baru sampe."

Mama menghela nafas. Beliau melepaskan celemek dan melipatnya rapi. "Tadi Mama udah telepon Chan. Katanya dia lagi ada acara sama temennya."

Seungwoo terdiam. Teman Chan?

"Jadi, kamu yang anter ya, Woo. Cuma nganter ajah kok," bujuk Mama lagi.

"Yaudah. Aku ganti jaket dulu bentar."

*****

Seungwoo menepikan mobilnya di depan convenience store, tempat Jinhyuk part-time. Dengan menurunkan kaca mobil, Seungwoo berusaha melihat apakah hari ini Jinhyuk kerja part-time atau tidak. Tapi saat melihat orang yang berbeda berada di balik kasir, Seungwoo menghela kecewa.

"Dia kerja hari apa ajah sih? Waktu itu ketemu hari Rabu. Tapi sekarang Sabtu. Apa dia masih di kampus?" gumam Seungwoo seraya menaikkan kembali kaca mobilnya.

Dengan kecewa, Seungwoo melajukan kembali mobilnya menuju rumah Chan untuk mengantarkan kue.

"Tapi kata Mama, Chan pergi keluar sama temennya. Apa bukan sama Jinhyuk, ya?"

Berikutnya, Seungwoo berusaha menghubungi Chan. Ia menatap layar ponselnya yang disematkan pada dock-phone pada dashboard mobil. Terlihat nada sambung sebelum diangkat.

"Chan?"

"Ya, kak?"

"Kamu di mana? Kata Mama, kamu gak di rumah. Kakak mau nganter kue ke rumah kamu," tanya Seungwoo yang masih fokus menyetir.

"Aku masih di kampus sebenernya sih. Nungguin Jinhyuk selesai kelas baru pergi. Sekalian sama Sejin ama Wooseok juga."

Kedua alis Seungwoo bertaut. "Perginya berempat? Mau ke mana?"

Portrait of YouWhere stories live. Discover now