Seharian ini Seungwoo di rumah sakit.
Bahkan ketika Yuri dan Tante Inna mengobrol dengan kasual –seolah melupakan kejadian di mana Jinhyuk hampir mati karena minuman yang dibawa oleh gadis itu– Seungwoo masih bertahan sibuk dengan ponselnya sendiri.
Walaupun sesekali mencuri obrolan dua wanita di ruangan tersebut. Dan dari obrolan itu, Seungwoo tahu kalau Kim Yuri ternyata adalah anak dari menteri luar negeri, Kim Yong Ha.
Well... Gak peduli juga dia anak siapa.
Dan perihal kejadian kemarin, Tante Inna cukup mengerti jika Yuri tidak tahu soal Jinhyuk yang tidak bisa minum alcohol –ya, bukan mengenai penyakit jantung Jinhyuk– karena memang tidak banyak orang yang tahu. Kim Yuri sendiri berkunjung hanya sekitar satu setengah jam. Gadis itu bahkan terlihat jauh lebih baik dibandingkan saat memasuki kamar rawat Jinhyuk dengan begitu canggung dan ekspresi rasa bersalah.
Jinhyuk yang seharian di ranjang rawat mulai bosan.
"Ma, kapan aku boleh pulang?"
"Nanti ya, kak. Dokter Kang belum approved."
Jujur, melihat interaksi Jinhyuk dengan Tante Inna membuat Seungwoo harus pintar-pintar menahan senyum dan tawa. Pasalnya, gesture Jinhyuk saat bersama sang mama begitu berbeda.
Jinhyuk bersikap seperti seumuran Jinwoo. Bahkan ketika suster datang untuk memberikan dosis obat untuk siang hari, Jinhyuk sempat menolak. Tapi karena diledek oleh Jinwoo, Jinhyuk terpaksa meminum enam butir obat itu sekaligus.
Setelah minum obat, Jinhyuk pun tertidur. Kata Tante Inna, salah satu efek dari obat yang baru memang membuat Jinhyuk mengantuk.
"Seungwoo, mumpung Jinhyuk lagi tidur, makan siang bareng Tante sama Jinwoo, yuk."
Tapi Seungwoo menggeleng. Ia mengatakan kalau Tante Inna dan Jinwoo bisa pergi makan siang terlebih dahulu sementara ia bisa menunggu di kamar rawat Jinhyuk. Setelah Tante Inna dan Jinwoo kembali, Seungwoo bisa langsung pamit untuk pulang.
*****
Setelah Tante Inna dan Jinwoo pergi untuk makan siang, Seungwoo berpindah duduk ke kursi di sebelah ranjang rawat Jinhyuk. Pemuda itu masih tertidur dengan posisi sedikit miring ke arah kanan –karena di pergelangan tangan kirinya masih terpasang infus yang baru diganti dengan kantung baru satu jam lalu.
Seungwoo menarik kursi menjadi lebih dekat. Ia bisa memperhatikan wajah tidur Jinhyuk dengan seksama. Dengan ujung jarinya, Seungwoo berusaha menyingkirkan rambut yang hampir mengenai mata Jinhyuk. Dan ketika jarinya tidak sengaja menyentuh bagian pelipis Jinhyuk, pemuda itu membuka mata.
Sontak Seungwoo terlonjak kaget dan hampir jatuh dari kursi. Ia menarik tangannya dengan cepat dan spontan menepuk lengan Jinhyuk agak keras.
"Kaget tau! Gue pikir lo tidur!"
Jinhyuk sendiri hanya tertawa dan sedikit mengubah posisi tubuhnya. "Gue tidur. Tapi suara obrolan lo sama Mama dan Jinwoo, bikin gue kebangun."
Seungwoo mendengus. "Lo lightsleeper, ya?"
"Iya. Sedikit suara atau ada yang nyentuh gue, langsung kebangun."
Seungwoo mengangguk. Lalu kemudian ia mengingat. Berapa-kali ia melihat Jinhyuk tertidur. Pemuda ini sudah pernah dua kali tidur di apartmentnya. Saat ia hampir kambuh di toilet gedung FH dan ketika Seungwoo menyusulnya ke pemakaman kakeknya. Dan sekali waktu, Seungwoo mengantarkan Jinhyuk pulang setelah dari planetarium.
Dan pada dua kesempatan saat Jinhyuk tidur di apart juga...
"Wait?! Jangan-jangan..."
Kening Jinhyuk mengernyit. "Apa?"

YOU ARE READING
Portrait of You
FanfictionAwalnya penasaran. Akhirnya malah jadi sayang ***COMPLETED***