Bagian 74

334 56 3
                                    

Lee Dongwook kembali ke ruangannya setelah makan siang dengan sang istri. Dan ternyata, di dalam ruangannya, sudah menunggu agen Park dengan sebuah dokumen di tangan. Dongwook menarik nafas lalu berjalan ke balik meja kerjanya setelah melepaskan jas-nya dan menggantungnya di hanger jas.

Agen Park lalu meletakkan dokumen tersebut di hadapan Dongwook. "Profil lengkap tentang Yeon Jun, Pak."

Dongwook membuka dokumen itu. Sebagian besar, profilnya masih sama seperti profil awal yang diberikan oleh agen Park sebelumnya. Namun, kali ini lebih mendetail. Bahkan ada detail mengenai keluarga Yeon dan bagaimana Yeon Jun harus pindah ke Jepang saat ia berusia sepuluh tahun.

"Jadi, dia mempunyai hubungan dengan keluarga Minamoto dari prefektur mana?" tanya Dongwook.

"Prefektur Osaka, Pak."

Dongwook terdiam sejenak. Ia lalu mengangkat kepalanya dan menatap agen Park dengan serius. "Osaka?"

Agen Park mengangguk. "Keluarga Yeon pindah ke Osaka sekitar tiga puluh tujuh tahun lalu. Mereka tinggal di kota tersebut kurang lebih dua puluh lima tahun. Keluarga Yeon mendapatkan kontrak kerja-sama dengan perusahaan MiMo Group milik keluarga Minamoto."

"Dan mengenai Minamoto Ran? Apakah dia dari keluarga yang sama?"

Agen Park mengangguk. "Menurut informasi yang saya dapatkan, Minamoto Ran adalah putri bungsu dari keluarga Minamoto. Tapi saya kesulitan untuk mencari informasi lanjutan tentang Minamoto Ran. Ada rumor yang beredar, kalau Minamoto Ran kabur dari Osaka dan pergi ke Eropa, sekitar tiga puluh tahun lalu. Dan hingga hari ini tidak diketahui keberadaannya."

Dongwook menghela nafas berat. Ia menyandarkan punggungnya di kursi. Matanya kembali tertuju pada dokumen profil Yeon Jun. Kemudian ia menatap agen Park dengan lekat. "Kerja bagus. Terima kasih dan aku harap kau bisa tutup mulut tentang hal ini."

Agen Park mengangguk patuh. Walaupun sebenarnya ada pertanyaan yang muncul, tapi sebagai agen, ada protocol ketat yang harus dipatuhinya. Terutama mengenai informasi privasi keluarga yang mereka lindungi. Jadi, agen Park membungkuk lalu berjalan keluar dari ruangan tersebut.

Dongwook mengusap wajahnya. Asumsinya ternyata benar. Keluarga Minamoto kembali lagi. Dongwook pikir setelah hampir tujuh belas tahun, mereka akan melepaskan Jinhyuk. Tapi nyatanya, ia salah.

*****

Sunhwa melepaskan seatbeltnya dan menatap Seungwoo yang tengah mengecek ponselnya.

"Kamu gak turun dek?" tanya Sunhwa yang menyadari kalau Seungwoo hanya menepikan mobilnya di depan rumah tanpa mematikan mesin.

Seungwoo menoleh. "Engga. Aku cuma nganter kakak pulang ajah."

"Mau ke mana?"

Seungwoo mengernyit. "Kepo!" tukasnya sembari fokus pada ponselnya.

Ia tersenyum tipis saat ada pesan masuk. Dari Jinhyuk. Pemuda itu mengatakan kalau mereka bisa bertemu di taman dekat rumah Jinhyuk, saat ini Jinhyuk dalam perjalanan pulang.

Sunhwa sendiri masih berada di mobil dan menatap adiknya dengan lekat. Ada senyum jahil terulas di wajah Sunhwa. "Mau ketemu Jinhyuk, ya? Kayaknya Sabtu kemarin baru ketemu, udah kangen ajah."

"Berisik banget ih, kak Sun. Udah buruan turun!" seru Seungwoo.

Sunhwa hanya tertawa melihat adiknya yang salting seperti ini. Rasanya begitu menyenangkan bisa menggoda Seungwoo yang sedang kasmaran. Mungkin Sunhwa harus memberikan Jinhyuk hadiah.

"Titip salam ya buat Jinhyuk," ujar Sunhwa lagi sembari membuka pintu mobil dan memanjat keluar. Oh, dan sebelum menutup pintu mobil, Sunhwa kembali menggoda Seungwoo.

Portrait of YouWhere stories live. Discover now