Jinhyuk mengernyit saat ia pulang, kondisi rumah begitu sepi. Di luar pun, hanya ada dua orang agen NSA yang berjaga -Jinhyuk sering menyebut mereka sebagai ajudan. Jinhyuk tahu kalau Papanya hari ini harus pergi untuk pekerjaan, tapi biasanya di hari Sabtu begini, ada Mama dan Jinwoo. Selain itu, tadi pagi Mama juga tidak bilang kalau beliau akan pergi.
Well...
Setelah menyimpan sepatunya di rak, Jinhyuk bergegas menaiki anak tangga dan menuju kamarnya. Ia melemparkan tas ranselnya ke tempat tidur lalu membuka satu pintu kamar kecil yang digunakan sebagai tempat penyimpanan.
Jinhyuk mencari koper lamanya. Koper yang ia bawa saat pindah dari Yeosu. Saat menemukannya, Jinhyuk membawanya ke luar dan menaruhnya di tengah kamar. Jinhyuk duduk bersila di lantai, kemudian membuka koper usang itu. Di dalamnya ada beberapa pakaian lama Jinhyuk. Pakaian yang ia bawa dari Yeosu.
Jinhyuk tersenyum tipis melihat memori tersebut. Tapi bukan itu tujuan utamanya membuka koper lama tersebut. Jinhyuk mencari di setiap sela koper, diantara tumpukan baju tapi tidak menemukan apa pun.
Jinhyuk menghela nafas panjang.
"Apa emang gak kebawa ya? Apa masih di Yeosu? Tapi gak mungkin kan? Operasi dulu kan juga butuh medical records dari rumah sakit sebelumnya. Apa Papa yang nyimpen?"
Jinhyuk kemudian merapikan baju-baju masa kecilnya dan menutup kopernya. Setelah menyimpan koper itu ke kamar penyimpanan tadi, Jinhyuk bergegas mandi.
*****
Jinhyuk mendesah panjang. Ia menaruh ponselnya setelah membaca pesan yang dikirim oleh Mama.
Kakak, maaf ya. Mama lupa ngabarin kamu
Mama sama Jinwoo pergi ke rumah nenek
Apa mau nyusul ke sini?
Iya, gak papa.
Mama sama Jinwoo sekalian nginep?
Aku masih ada tugas, jadi gak bisa nyusul.
"Lagian kalo nyusul pun, yang gue denger cuma sindiran," gumam Jinhyuk pelan.
Tak lama, balasan dari Mama masuk.
Kayaknya nginep deh, Kak.
Ada Tante Jiho juga. Bawa anak bayinya.
Kamu beneran gak papa sendirian di rumah?
Iya, gak papa, Ma.
"Udah biasa juga."
Jinhyuk kemudian mengecek jam di ponselnya. Baru pukul setengah tujuh. Mungkin dia bisa pergi makan di luar. Lagipula rumah sepi, walaupun Jinhyuk terbiasa makan malam sendirian. Hari ini, dia butuh keramaian.
Jinhyuk lalu turun dari stool lalu bergegas ke kamar untuk mengambil jaket dan dompetnya.
*****
"Tumben banget sih lo moto malem-malem gini?" tukas Seungwoo yang fokus menyetir.
Seungsik yang duduk di sebelahnya hanya sibuk dengan kameranya. Kemudian ia sedikit merubah posisi duduknya agar dia bisa meng-capture Seungwoo yang tengah menyetir lewat viewfinder. Satu tombol! Seungsik berhasil memotret Seungwoo.
Seungwoo mendengus. "Bagus lo matiin itu flash-nya. Kalo engga, kita mungkin udah dibawa ke rumah sakit."
"Ya, gue gak bego juga ya," tukas Seungsik. "Lagian gue butuh suasana baru ajah. Belom pernah gue pergi moto malem-malem."
YOU ARE READING
Portrait of You
FanfictionAwalnya penasaran. Akhirnya malah jadi sayang ***COMPLETED***