Bagian 55

434 71 15
                                    

Saat memasuki kantin FE, Seungwoo bisa melihat bahu Jinhyuk yang menegang. Mungkin karena banyak orang dan Jinhyuk belum terbiasa dengan semua perhatian setelah identitasnya terungkap.

Mereka bertiga habis berkeliling gedung FE dan area sekitarnya agar Chaeyeon tidak merasa canggung saat memulai masa orientasi bulan depan. Seungwoo sendiri hanya menemani Jinhyuk dan Chaeyeon. Selain, itu, Jinhyuk yang lebih paham seluk beluk FE dibanding dirinya.

Seungwoo yang berdiri di sebelah Jinhyuk sedikit menyenggol lengannya. Jinhyuk tersadar dan menatap Seungwoo. Ia tersenyum. Chaeyeon sendiri kini sedang memilah-milih makanan mana yang akan ia pilih.

Jinhyuk lalu menoleh pada dua agen NSA. "Pak, makan siang dulu. Nanti sekalian saya yang bayar."

Setelah itu, Jinhyuk juga bicara pada Seungwoo. "Sana pilih makanan. Nih, pakai kartu ini ajah. Gue beli minum ke vending machine dulu," ujarnya seraya menyodorkan sebuah kartu pada Seungwoo.

Itu kartu mahasiswa milik Jinhyuk. Sejak tahun lalu, SNU membuat kartu baru yang bisa digunakan sebagai e-payment di kantin atau transportasi umum seperti bus dan subway. Selain itu, jika membeli makanan di kantin juga akan mendapatkan harga khusus dengan menggunakan kartu tersebut.

Seungwoo mengambil kartu tersebut dan mengangguk. Jinhyuk lalu berjalan ke arah vending machine yang ada di dekat selasar menuju kantin. Seungwoo sendiri menghampiri Chaeyeon yang tengah berdiri di mesin khusus order.

Seungwoo menyodorkan kartu Jinhyuk pada Chaeyeon. "Bayarnya pakai ini. Jinhyuk lagi beli minum. Sekalian sama dua agen itu, ya."

Chaeyeon tersenyum sembari mengambil kartu tersebut. "Kak Seungwoo mau makan apa? Sekalian ajah."

"Nanti ajah deh. Gue bisa pake kartu sendiri. Bilangin bapak bapak agen itu ya buat makan siang," tutur Seungwoo yang kini memperhatikan dua agen NSA yang mengikuti Jinhyuk ke vending machine.

Dari jauh, Seungwoo bisa melihat ekspresi jengkel Jinhyuk yang selalu diikuti oleh dua agen tersebut. Well, siapa pun akan risih. Terlebih Jinhyuk juga terbiasa sendiri dibandingkan diikuti seperti itu.

Chaeyeon ikut menoleh ke arah yang tengah diperhatikan oleh Seungwoo. Chaeyeon mengulas senyuman lalu memilih menu makan siangnya.

"Kakak kenal kak Jinhyuk dari kapan?" tanya Chaeyeon.

Seungwoo sedikit tersentak dengan pertanyaan Chaeyeon. "Lima bulanan kayaknya. Dari menjelang akhir musim panas sih sebenarnya. Kenalan karena Seungyoun," jawabnya singkat. Mata Seungwoo belum lepas dari sosok tinggi Jinhyuk.

"Ah. Temennya kak Youn juga, ya?" tangan Chaeyeon masih asyik melihat-lihat daftar menu makan siang.

"Hm. Tapi kenal Youn udah dari sekolah menengah."

Chaeyeon tersenyum. Ia melirik Seungwoo yang sama sekali tidak memperhatikannya. "Terus kapan kak Seungwoo mulai suka sama kak Jinhyuk?"

*****

Mata Seungwoo membulat. Ia menatap gadis yang masih sibuk memilih menu. Seolah dia tidak terlalu mempermasalahkan pertanyaan barusan. Seolah itu hanya pertanyaan biasa saja. Seungwoo tidak mengenal Lee Chaeyeon, tapi bagaimana bisa gadis yang bahkan baru lulus sekolah menengah itu melontarkan pertanyaan itu padanya?

Chaeyeon akhirnya memilih menu nasi kari dengan katsu dan dua paket nasi campur bulgogi dengan sup kimchi untuk dua agen NSA. Setelah melakukan pemesanan dan pembayaran, keluar sebuah struk yang berisi nomor antrian. Chaeyeon membaca struk tersebut lalu mengecek nomor antrian yang tertera di layar.

Dia mendapatkan nomor 36 sedangkan kantin masih menyiapkan pesanan nomor 30.

Chaeyeon lalu menoleh pada Seungwoo. "Kak, kita mau duduk di mana?"

Portrait of YouWhere stories live. Discover now