Seungwoo
Hari ini, jam berapa?
Bisa dimundurin gak? Gue ada acara makan malam sama keluarga nyokap
Nanti gue kabarin lagi ya
*****
Jinhyuk mengunci ponselnya lagi. Dia sudah mengirim pesan pada Seungwoo sejak sore. Tapi pemuda itu belum membalasnya. Bahkan sejak kemarin, Jinhyuk sudah berulang-kali berusaha untuk menghubunginya tapi Seungwoo tidak menelepon balik atau sekedar mengirim pesan.
Jinhyuk merasa was-was seharian ini. Karena dia belum mendapat kejelasan waktu dari Seungwoo yang mengajaknya ke planetarium. Jinhyuk juga merasa setiap tindakannya diawasi dengan ketat. Bahkan sejak memasuki rumah ibu dari Mama.
Well, Jinhyuk jarang sekali menyebut nenek.
Dia hanya melakukannya jika dihadapan Papa dan Mama. Selain itu, Jinhyuk lebih sering memanggil beliau dengan Nyonya Jung. Dulu, saat ia pertama-kali dibawa menemui seluruh anggota keluarga Yoo, Jinhyuk masih bisa memanggil dengan sebutan nenek. Tapi sejak Kakek Yoo meninggal, Jinhyuk jadi lebih berhati-hati.
"Kakak...?"
Jinhyuk tersentak dan menoleh pada sang Mama yang terlihat khawatir. "Kamu sakit? Kok gak makan?"
Jinhyuk tersenyum lalu menggeleng. Ia tahu kalau seluruh anggota keluarga tengah memperhatikannya saat ini. Menunggunya melakukan kesalahan.
"Aku baik, Ma." Jinhyuk lalu meraih sumpitnya dan memasukkan sedikit nasi ke dalam mulutnya. Walaupun perutnya terasa tidak nyaman, Jinhyuk tetap memaksa.
Jinhyuk lalu melirik Hangyul yang duduk berseberangan dengannya di meja makan besar tersebut. Hangyul menaikkan satu alisnya, tapi direspon dengan angkat bahu oleh Jinhyuk. Hangyul menghela nafas lalu kembali pada mangkuk nasinya.
"Nenek dengar kamu akhirnya pilih FE, Jinhyuk."
Jinhyuk terdiam lalu menoleh ke arah ujung meja makan, di mana Nyonya Jung duduk. "Iya, Nek."
"Kenapa harus menghabiskan dua tahun, kalau akhirnya kamu merelakan satu jurusan? Sebelumnya, kamu bersikeras untuk kuliah di dua jurusan yang berbeda. Sekarang kamu menyerah."
Jinhyuk tertunduk. Cara bicara Nyonya Jung mungkin terdengar lembut, tapi ada cemooh didalamnya. Dan dia tidak bisa membalasnya. Bahkan kalau pun Mama atau Papa berusaha memberikan alasan, Nyonya Jung tidak memahaminya.
Jinhyuk menulikan telinganya. Dia tidak mendengar apa yang diucapkan oleh Mamanya sebagai pembelaan. Dia hanya berharap kalau dia bisa cepat keluar dari rumah ini. Dengan apapun alasannya.
Tiba-tiba...
Jinhyuk mengernyit saat merasakan ponselnya bergetar dalam kantung celananya. Jinhyuk mengeluarkan ponselnya dan melihat nama Seungyoun sebagai penelepon.
Jinhyuk mengangkat kepalanya. "Ma, aku angkat telepon dulu, ya." Tanpa mendengarkan persetujuan, Jinhyuk langsung berdiri dari kursi dan berjalan menuju dapur.
Hangyul sendiri ikut berdiri dan mengikuti Jinhyuk.
"Ya, Youn? Kenapa?"
Hangyul memperhatikan Jinhyuk yang tengah menerima panggilan dari Seungyoun.
"Lo masih di rumah nenek lo, Hyuk?"
Jinhyuk melirik Hangyul yang menghampirinya. "Iya, masih. Kenapa?"
YOU ARE READING
Portrait of You
FanfictionAwalnya penasaran. Akhirnya malah jadi sayang ***COMPLETED***